Selasa, 08 November 2011

Nonton 'Laskar Pelangi'

Kalo teringat film Laskar Pelangi, pasti teringat insiden memilukan tentang rencana nonton bareng yang gagal. Rencananya kantor akan mengadakan nonton bareng film Laskar Pelangi di bioskop untuk seluruh karyawan bersama keluarga. Maka rencana dan jadwal pun disusun, karena gak mungkin meninggalkan rumah sakit tanpa karyawan. Setelah perhitungan dan penjadwalan giliran, maka pemesanan tiket dilaksanakan. Aku bertugas sebagai petugas pemesanan tiket ke bioskop, karena film ini banyak peminatnya, sehingga yang liat pun harus pesan sebelum hari nontonnya. Pemesanan tiket pertama kalo gak salah aku lakukan seminggu sebelumnya, langsung ke bagian pemesanan (bukan lewat loket). Sedangkan yang kedua aku lakukan sekitar dua hari sebelum harinya, kali ini langsung ke loketnya karena waktu itu loket udah buka untuk persiapan jam tayang film hari itu.

Maka jaminan tiket pun udah beres, disepakati jam kumpul langsung di gedung bioskopnya paling lambat setengah jam sebelum jam tayangnya. Aku datang agak terlambat, langsung mengurusi tiket yang udah dipesan. Nah, saat konfirmasi inilah, timbul keruwetan. Ternyata tiket yang aku pesan di bagian pemesanan tidak ada! Sedangkan tiket yang aku pesan di loket semua aman. Negosiasi dengan pihak bioskop pun dimulai, masalah utamanya ternyata adalah dari bagian pemesanan belum konfirmasi tentang pemesanan tiket kami ke bagian tiketnya, padahal uang udah dibayar lunas. Dan yang bikin tambah ruwet adalah bagian pemesanan sedang ke luar kota. Setelah perundingan yang cukup lama, disepakati seluruh uang dikembalikan, dan ditawarkan jam dan hari lain untuk menggantinya, mengingat seluruh kursi hari itu udah dipesan habis. Dengan penawaran baru ini, ada beberapa orang yang akhirnya tidak jadi nonton bareng, karena jam yang ditawarkan sangat tidak sesuai dengan jadwal sholat kami.

Dalam keadaan yang butuh keputusan cepat, kami menentukan siapa saja yang tetap menonton jam itu. Beberapa karyawan yang membawa keluarganya diprioritaskan tetap nonton, sedangkan yang lain punya opsi untuk mengambil jam tayang keesokan harinya. Sedang beberapa karyawan yang lain memutuskan tidak menonton. Aku termasuk dalam karyawan yang tidak ikut nonton, meskipun akhirnya beberapa hari kemudian aku nonton sendiri film itu.

Bagi manajemen kami, film ini sangat penting untuk kami tonton. Banyak pesan moral dan motivasi bekerja dalam keadaan yang serba kekurangan, yang bisa kami contoh untuk diterapkan dalam pekerjaan kami kemudian. Selain juga film ini mengangkat sebuah sekolah Muhammadiyah, persyarikatan yang sama yang menaungi rumah sakit kami.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya