Sabtu, 19 November 2011

Kresna

Menurut kitab Mahabharata, Kresna berasal dari Kerajaan Surasena, namun kemudian ia mendirikan kerajaan sendiri yang diberi nama Dwaraka (Dwarawati). Dalam wiracarita Mahabharata, ia dikenal sebagai tokoh raja yang bijaksana, sakti, dan berwibawa. Dalam kitab Bhagawadgita, ia adalah perantara kepribadian Brahman yang menjabarkan ajaran kebenaran mutlak (dharma) kepada Arjuna.

Dalam perang Bharatayuddha, Kresna tidak terlibat secara langsung. Dikisahkan sebelum perang berlangsung, Kresna sebagai duta Pandawa menawarkan perdamaian kepada pihak Kurawa dengan menyerahkan beberapa daerah wilayah Hastinapura kepada Pandawa. Pihak Pandawa hanya meminta lima desa sebagai tempat mereka memerintah dari wilayah kerajaan Hastinapura, kerajaan yang sudah termasuk daerah bekas daerah Indraprastha (Kandawaprastha), yang dulunya merupakan kerajaan milik Pandawa. Keterlibatan aktif Kresna dalam perang hanyalah sebagai kusir kereta milik Arjuna. Sebelum perang berlangsung, Kresna memberikan pilihan kepada Arjuna dan Duryudana antara dirinya yang tidak bersenjata atau bangs a Narayana dengan persenjataan lengkap. Dan ternyata Arjuna memilih Kresna sebagai sais keretanya. Bagi yang pernah menonton serial kolosal Mahabharata yang pernah disiarkan di televisi, mungkin masih ingat bagaimana sesaat sebelum perang dimulai, Arjuna dan Kresna mengobrol lama banget, sampai-sampai obrolan itu baru selesai setelah tiga episode. Obrolan tersebut terangkum dalam kitab Hindu Bhagawadgita, menggambarkan bagaimana keraguan hati Arjuna saat berkeliling memeriksa barisan perang Pandawa. Saat melihat ke seberang kubu Kurawa, dilihatnya para saudaranya sendiri, kakek, guru, teman sepermainan yang harus dia lawan dalam perang besar ini, sehingga timbul keraguan untuk melanjutkan keikutsertaannya dalam perang ini. Namun dalam beberapa nasehatnya, Kresna membesar hati dan menguatkan semangat Arjuna dalam menghadapi perang ini. Bahkan Kresna menampakkan wujud aslinya sebagai Wismarupa, guru para dewa, yang hanya disaksikan oleh tiga orang pada waktu perang keluarga Bharata akan berlangsung. Ketiga orang tersebut adalah Arjuna, Sanjaya, dan Byasa (Abyasa). Namun Sanjaya dan Byasa tidak melihat secara langsung, melainkan melalui mata batin mereka yang menyaksikan perang Bharatayuddha.

Namun sebenarnya, Kresnalah sosok penting di balik kemenangan Pandawa. Dialah penasehat strategi Pandawa dan para sekutunya. Dialah tokoh di balik kematian Bisma, Mahaguru Durna, Karna, Jayadrata, Burisrawa, dan terakhir Duryudana. Siasat yang dibumbui dengan tipu muslihat, yang kemudian menyebabkan dirinya dianggap biang kekalahan Kurawa oleh Duryudana. Menurut Mahabharata, kematian Kresna disebabkan oleh kutukan Gandari. Kemarahannya setelah menyaksikan kematian putera-puteranya menyebabkannya mengucapkan kutukan, karena Kresna tidak mampu menghentikan peperangan. Setelah mendengar kutukan tersebut, Kresna tersenyum dan menerima itu semua, dan menjelaskan bahwa kewajibannya adalah bertempur di pihak yang benar, bukan mencegah peperangan.

Setelah perang, Kresna tinggal di Dwaraka selama 36 tahun. Kemudian pada suatu perayaan, pertempuran meletus di antara para kesatria Wangsa Yadawa yang saling memusnahkan satu sama lain. Lalu kakak Kresna – Baladewa – melepaskan raga dengan cara melakukan Yoga. Kresna berhenti menjadi raja kemudian pergi ke hutan dan duduk di bawah pohon melakukan meditasi. Seorang pemburu yang keliru melihat sebagian kaki Kresna seperti rusa kemudian menembakkan panahnya dan menyebabkan Kresna mencapai keabadian.

Referensi dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kresna dan buku 'Betapa Dahsyatnya Kutukan-Kutukan dalam Kisah Mahabharata'

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya