Tanya Dilema

Suatu pagi, di tengah-tengah pekerjaan, tiba-tiba ponselku berbunyi. Ada pesan di Facebook Messenger dari seorang temanku.

Seperti Nemo

Ada satu film yang bagiku aneh banget, yaitu Finding Nemo. Inti ceritanya kan ada seekor ayah ikan yang mencari anaknya. Yang aneh itu ternyata ikan ini bisa ngomong. Padahal kalopun ikan bisa ngomong, kan ikan ini ada di dalam air. Coba kita aja yang ngomong di dalam air, kedengeran nggak sama temen kita yang ada di deket kita.

Pakai Bahasa Indonesia

Dari sejak blog pertamaku aku selalu pengen mempertahankan ke-Indonesiaanku, khususnya dalam penggunaan bahasa Indonesia di setiap tulisan blogku. Bukan karena aku nggak bisa bahasa Mandarin, Jepang, Korea, atau India, bukan! Tapi sebenarnya emang nggak bisa sih, tapi bukan itu maksudnya.

Hobi

Hobiku adalah membaca. Aku mendapatkannya dari sebuah majalah anak-anak. Jadi gini awal ceritanya, waktu itu ibuku mengirimkan foto dan dataku ke sebuah rubrik koresponden di majalah anak-anak itu. Dan di bagian hobinya, ibuku menuliskan kalo hobiku adalah membaca.

Power Bank

Di jaman gadget seperti sekarang ini, keberadaan smartphone menjadi bagian kehidupan bagi beberapa orang. Tapi di balik kecanggihan dan segala kelebihannya, ada salah satu sisi di mana smartphone justru lebih boros dalam pemakaian daya baterainya.

Senin, 08 Agustus 2016

Permen Karet

Salah satu mitos terbesar buat anak generasi tahun ’90-an adalah permen karet merk Yosan. Yang pernah ngalamin pasti tau ya, pas jaman-jaman populernya mobil-mobilan Tamiya, Yosan juga bikin kepopuleran tersendiri. Yaitu dengan memberikan hadiah mobil-mobilan Tamiya bagi yang bisa mengumpulkan tulisan huruf Y-O-S-A-N dari bungkusnya.

Dan tentu aja hal ini menjadi ketertarikanku juga. Maka dengan segala usaha aku mengumpulkan huruf demi huruf, sampai akhirnya muncul kesulitan, yaitu aku belum punya bungkus dengan tulisan huruf N di dalamnya.

Dan kebetulan rumahku waktu itu toko ya, yang salah satu dagangannya adalah jajanan anak-anak. Salah satunya ya permen karet tadi. Tapi hal itu nggak bikin usaha ngumpulin huruf ini lebih mudah. Pernah suatu ketika ada karnaval Agustusan, yang jalurnya lewat depan rumah. Banyak orang yang juga beli jajanan di rumahku, dan banyak juga beli permen karet itu.

Setelah karnaval selesai, pastinya yang tertinggal di sekitar rumah adalah sampah-sampah. Yang banyak juga, sampah bungkus permen karet Yosan. Saking bertekadnya nyari huruf N tadi, aku sampai memunguti bungkus-bungkus bekas permen karet tadi satu per satu, yang tentu saja tidak ada satupun yang bertuliskan huruf N.

Tadinya aku nggak kepikiran bahwa bukan hanya aku yang nggak bisa nemuin huruf N dari bungkus permen karet itu. Padahal kalo dipikir-pikir, duit buat beli permen karet buat nyari huruf N itu kalo dikumpulin bisa dibeliin mobil Tamiyanya langsung.

Sabtu, 06 Agustus 2016

Film Kartun

Tadi malem mau tidur, eh malah ketiduran duluan. Untungnya tengah malam kebangun. Ya udah, akhirnya saya tidur. Tapi nggak bisa tidur itu emang menyiksa ya. Saya pernah ngalamin, pas waktu itu mau tidur, saya minum kopi dulu.

Insomnia itu tar bisa bikin bangun tidurnya jadi nggak enak. Itu juga kalo bisa tidur. Itu juga kalo tidur bisa bangun. Kebanyakan insomnia itu jadi bisa menular. Yang awalnya sulit tidur, menular jadi sulit bangun tidur. Katanya insomnia itu juga karena banyak masalah. Kan harusnya banyak masalah itu kita bersyukur, bisa dibagi-bagikan kepada mereka yang membutuhkan.

Gara-gara insomnia, saya pernah jadi bisa nonton siaran bola Liga Champions. Pas nonton komentatornya ngobrol, akhirnya saya ketiduran. Begitu bangun, acara tivi udah ganti, Spongebob Squarepants. Saya kan jadi bingung, sejak kapan Spongebob ikut Liga Champions.

Akhirnya saya punya tips, kalo pas insomnia dan pengen tidur, tontonlah komentator bola ngobrol. Jangan lupa siapin kopinya.

Ngomong-ngomong, film kartun yang sering dibully itu Doraemon, soalnya katanya Nobita itu nggak naik-naik kelas. Coba bayangkan, kalo Nobita naik kelas. Dan hanya butuh waktu 10 episode, buat naik kelas. Pasti 10 tahun lagi, nggak ada film Doraemon. Soalnya Nobita udah mati. Kecuali kalo Nobita bisa dihidupkan, dengan bantuan tujuh bola naga. Mungkin episodenya bisa diperpanjang.

Beberapa waktu lalu sedang heboh pelarangan film kartun. Saya akan bilang, itu udah terlambat! Film Tom & Jerry misalnya, udah ada sejak tahun 1940. Kenapa baru diprotes sekarang? Kemaren-kemaren ke mana aja? Tom & Jerry itu lebih tua dari umur kita semua. Tega kita, membunuh karakter mereka? Nggak sopan banget, sama orang tua! Padahal film kartun itu film yang efisien, soalnya pemainnya kagak bakalan salah dialog, sama salah adegan.

Film kartun Hollywood itu keren-keren, yang ngisi suara juga aktor-aktris ternama. Brad Pitt, Will Smith, sampe Jennifer Lopez, pernah ngisi suara di film kartun. Masalahnya adalah, sampe Indonesia, filmnya didubbing. Dan suara aktor-aktris Hollywood itu, nggak ada gunanya. Diganti, sama suaranya Ony Syahrial.

Tapi di atas apapun, demi apa menghapus film kartun di Indonesia, selama sinetron masih hidup? Bahkan kalopun sinetronnya dimatiin, para penggemarnya bakal ngehidupin lagi, pake bantuan tujuh bola naga.

Kamis, 04 Agustus 2016

Pelajaran Sekolah

Ada ilmuwan yang bilang, kalo sejarahnya manusia berasal dari kera. Selama bertahun-tahun, mengalami perubahan yang disebut evolusi. Masalahnya adalah, setelah ribuan tahun manusia pertama muncul di bumi, kenapa wujud manusia nggak berubah-ubah lagi? Siapa tau, setelah berevolusi, ada manusia yang jadi robot.

Dan parahnya, sampe sekarang kera juga masih ada. Apakah ini golongan kera yang nggak move on? Ada sih, manusia yang berubah. Berubah jadi siluman, mulai dari siluman harimau, siluman kera, sama siluman buaya darat.

Kata orang, sejarah bisa berulang. Ini sejarah aja sampe remedial. Jangan-jangan dia pas ujian, kenaikan tingkat dari kera menjadi manusia, dia gagal. Akhirnya setelah remedial, bukannya jadi manusia, eh malah jadi siluman.

Sejarah mencatat penemuan-penemuan penting dalam peradaban hidup manusia. Manusia menemukan tenaga listrik, telepon, mobil, internet, sampe teori evolusi. Listrik misalnya, ditemukan oleh Michael Faraday. Setelah ditemukan, beliau bingung, bayar listriknya di mana. Kan PLN belum ada. Atau telepon, yang ditemukan Alexander Graham Bell. Setelah ditemukan, beliau bingung, mau nelepon siapa. Kan di dunia baru dia yang punya telepon.

Tapi gini, apa yang terjadi, kalo sampe sekarang yang namanya listrik, telepon, atau internet belum ditemukan? Kita masih hidup dalam kegelapan, dan nggak bisa menghubungi sodara kita, yang lagi remedial sejarah.

Dan sementara pikiran kita masih menganggap nenek moyang kita adalah kera, sedangkan kera sendiri, nggak mau mengakui perbuatannya. Kan dia sekarang jadi siluman.

Di sekolah, pelajaran yang paling saya sukai adalah Matematika. Sayang, perasaan saya bertepuk sebelah tangan. Saya PDKT sama Matematika sejak kelas 1 sampe kelas 12. Nggak kena-kena! Akhirnya saya tau, kalo Matematika udah dijodohin. Saya taunya dari orangtuanya, Aljabar dan Berhitung. Kalo nggak salah dia dijodohin sama Fisika.

Selain Matematika, ada 2 pelajaran lagi yang saya sukai. Pertama, pelajaran kosong. Sejak kelas 1 sampe kelas 12, saya belum pernah ketemu gurunya.

Yang kedua adalah pelajaran Olahraga. Saya suka, soalnya nggak pernah ada PR. Pelajaran yang nggak ada PR itu juga penting, biar kalo kita olahraga lebih fokus, nggak mikirin PR. Juga biar PDKT sama Matematika lebih lancar. Lebih nggak fokus lagi kalo gurunya killer. Pas konsentrasi di kelas, baca buku pelajaran, eh ternyata gurunya Jack The Ripper. Apalagi dia ngajar pelajaran kosong.

Dulu ada pelajaran yang namanya Ilmu Bumi. Diganti namanya jadi Geografi, sejak negara api menyerang. Biar nggak ada yang tau, kalo para pengendali bumi masih hidup. Mungkin ada juga yang namanya Ilmu Air sama Ilmu Udara. Akhirnya digabung, jadi Fisika, calon suaminya Matematika.

Selasa, 02 Agustus 2016

Piknik

Kebun binatang adalah salah satu tempat piknik favorit saya. Seingat saya tempat piknik pertama saya ya ke kebun binatang, tepatnya Kebun Binatang Surabaya. Sayangnya kondisi sekarang udah nggak kaya dulu lagi, selain tempatnya agak kotor, banyak binatang yang mati, juga jerapah yang ketemu saya pas pertama ke situ dulu udah nggak saya temuin lagi. Bingung kan, nyari lagi di mana itu jerapah. Mau nyari di kandang sampingnya juga nggak ada. Padahal dia tinggi, kalo sembunyi kan susah, merunduk juga tetep keliatan.

Yang namanya kebun binatang itu yang tempat buat pamer binatang-binatang, kalo buat pamer lukisan itu namanya galeri. Pastinya banyak binatang di kebun binatang, kalo banyak pohon itu namanya kebun raya. Banyak pengunjung ke sini mau berlibur atau mau piknik, kalo mau makan datangnya ya ke pesta nikahan aja.

Selain kebun binatang ada taman yang banyak binatangnya berkonsep taman safari. Di sini kita keliling liat-liat binatang naik mobil. Ada juga yang konsepnya beda, berupa sea world. Di sini katanya disebut akuarium raksasa, tapi kenyataannya tidak seindah sebutannya. Nyatanya yang masuk akuarium raksasa bukan ikannya, tapi orangnya. Jadi yang terjadi sebenarnya adalah para ikan dan makhluk laut itu ngeliat manusia yang ada di dalam akuarium raksasa.

Udah umum yang namanya kebun binatang itu nggak bisa menampung semua jenis hewan. Ada aja hewan yang nggak ada di situ, misalnya semut, lalat, atau nyamuk. Sebenernya mereka ada di situ, tapi nggak ada kandangnya. Mungkin mereka ke kebun binatang itu buat berlibur atau mau piknik, atau juga mungkin lagi ada pesta nikahan nyamuk di kebun binatang.

Selain piknik, kegiatan rekreasi yang lain adalah outbound. Ngomongin tentang outbound itu menyenangkan, terutama kalo pas kelompok yang aku ikuti menang. Tapi nggak cuma kemenangan itu yang menjadi kesenangan outbound, tapi juga permainan, kebersamaan, dan outbound itu sendiri secara keseluruhan. Banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ini, terutama bagi saya sendiri memberikan kesan yang berbeda-beda dari masing-masing kegiatan outboundnya.

Salah satu kegiatan outbound yang bagi saya paling berkesan dan menyenangkan adalah outbound yang bersifat penjelajahan. Kita dibagi menjadi beberapa kelompok, yang terdiri dari antara tujuh sampai sepuluhan orang. Kemudian semua kelompok berkumpul dari satu titik pemberangkatan untuk kemudian menyusuri rute tertentu yang telah ditentukan. Selama perjalanan setiap kelompok mendapatkan misi yang berakhir di titik finish. Selain itu, selama rute perjalanan tersebut ada pos-pos tertentu, di mana masing-masing pos ada tugasnya masing-masing. Yang seperti ini sih sebenarnya dulu sering saya alami sebagai penjelajahan selama mengikuti kegiatan kepramukaan.

Satu hal yang menambah kesenangannya adalah kita menyusuri sebuah rute yang berada di daerah yang sama sekali kita kenal. Maklum outboundnya kan juga bukan di daerah rumah atau tempat kerja, tapi di daerah pedesaan. Jadi menyusuri sawah, kebun, sungai, dan naik-turun daratan yang tinggi adalah perjalanan yang harus dilalui selama kegiatan outbound. Selama perjalanan ini kita bisa dihadapkan pada berbagai masalah, seperti tersesat karena tidak menemukan petunjuk jalan, tertusuk karena melewati jalan berduri, atau juga tidak berhasil melaksanakan misi globalnya.

Lain halnya dengan outbound yang on the spot, tempatnya dari awal sampai akhir ya di situ-situ aja. Kalau outbound lingkungan dengan penjelajahan panitia bisa memanfaatkan lingkungan yang ada sebagai sarananya, outbound yang ini menuntut penyelenggaranya lebih kreatif dalam membuat trek outboundnya. Misalnya kalau mau ada outbound yang pakai sarana halang rintang, ya jadinya harus bikin sarananya sendiri dengan pemanfaatan lingkungan yang minim. Selain itu outbound yang semacam ini juga membutuhkan tempat yang lebih luas agar masing-masing tugas dan permainan bisa berlangsung dan menyambung lebih cepat sehingga menghemat waktu pelaksanaan outbound secara keseluruhan.

Intinya kegiatan outbound itu menyenangkan, terutama bagi orang-orang yang menyukai tantangan, petualangan, serta suka hal-hal yang berbau olahraga dan taktik strategi. Kalau mau kegiatan outbound yang lebih serius lagi bisa latihan di markas militer yang sarananya sudah tersedia, pelatihnya ada, dan sudah pasti manfaatnya bakal lebih terasa. Apalagi kalau setelah outbound kebersamaan menjadi lebih erat dan terasa hangat, semua rasa lelah dan capek selama mengikutinya jadi terbayar lunas.

Daftar Blog Saya