Kamis, 04 Desember 2014

Sepedanya Rusak

Keingat dulu semasa di SMK alasan telat karena sepeda rusak itu sering nggak diterima guru bengkel sebagai alasan yang masuk akal dan mendapat keringanan atau dispensasi. Para guru berpendapat bahwa harusnya rusaknya sepeda itu bisa diminimalisir dengan pengecekan hari sebelumnya atau pas paginya saat sepeda dipanasi. Tapi ini kan sepeda, gimana manasinnya, kaya motor aja! Padahal kebanyakan pelajaran di bengkel itu mulai jam pertama yang rentan telat karena berbagai sebab.

Sebenarnya argumen guru-guru ini masuk akal juga. Kondisi sepeda bisa dicek sebelum dipakai, sehingga kalo ada yang nggak biasa dari sepeda bisa diantisipasi sebelumnya. Tapi nyatanya kita juga nggak bisa menghindari takdir saat ternyata sepedanya ditakdirkan untuk rusak. Entah karena rantainya putus, atau bannya bocor, atau gimanapun, namanya juga rusak di jalan. Pernah kejadian aku gagal masuk tepat waktu karena sepedaku ditabrak sama mikrolet dan akhirnya rusak. Ini kan juga nggak bisa diantisipasi, misal hari sebelumnya aku ngomong dulu sama sopirnya mikrolet, ‘Bang, besok jangan tabrak ane ya!’, ya mana bisa gitu juga.

Tapi itu jadi sebuah resiko tersendiri menghadapi guru-guru bengkel seperti ini. Karena bisa jadi sebuah keberanian dengan telat kemudian menghadap guru bengkel dan menerima hukuman nggak bisa ngikutin pelajarannya sampai habis jamnya. Ada beberapa teman yang karena nggak mau dihukum, akhirnya mereka nggak masuk jam tadi tapi langsung masuk jam berikutnya. Pemikirannya kan sama aja mau menghadap atau nggak, tetap nggak boleh masuk jam pelajarannya, jadi mending nggak usah menghadap sekalian. Tapi dengan cara seperti ini kan kita jadi nggak tau tar gurunya mau ngasih hukuman atau nggak. Bisa aja kan ternyata pas waktu itu gurunya lagi bahagia, jadi seneng dan males ngasih hukuman ke muridnya, pas kita telat eh langsung disuruh masuk tanpa ada hukuman. Namanya juga kemungkinan, kan sama besarnya dengan kemungkinan sepeda kita rusak di jalan tadi.

Jam-jam pelajaran di bengkel adalah jam-jam penuh kedisiplinan dengan menghadapi guru-guru yang nggak enak diajak guyonan. Makanya pelajaran di bengkel lebih didominasi dengan suasana ketegangan, meskipun nggak selalu. Maklum aja sih sebenarnya, soalnya yang kita hadapi di situ kan mesin-mesin besar dan peralatan-peralatan logam. Salah perhitungan atau kurang disiplin, resikonya lebih besar daripada menghadap guru bengkel karena telat tadi. Dan resiko ini, sebenarnya juga sama besarnya dengan rusaknya sepeda di jalan tadi.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya