Selasa, 09 Desember 2014

Remote Televisi

Remote TV berguna untuk memerangi iklan. Kok bisa? Ya liat aja, kalo pas nonton tivi, terus pas iklan, dan ada remote tivi di samping kita, hal terlintas yang ada di pikiran kita selain ke kamar mandi adalah pencet-pencet tombolnya. Dan mulailah otak memerintah ke otot tangan untuk menggerakkan tangan, menjamah remote tivinya dan mata mencari tombol-tombol bertuliskan angka. Satu per satu channel diabsen, kira-kira ada nggak tivi yang lagi nggak nyiarin iklan, nggak nyiarin sinetron basi, nggak nyiarin infotainment, dan yang terpenting stasiun tivinya lagi siaran. Dan saat ketemu ada channel dengan kategori-kategori yang tadi, inilah saat di mana kita menemukan acara alternatif bagi acara utama kita tadi, yang lagi nyiarin iklan.

Selain itu remote tivi berguna untuk memerangi siaran film atau sinetron horor, yang ada muncul setan atau hantunya gitu. Bukan buat ditunjuk-tunjuk ke hantunya, terus mereka kebakar gitu. Tapi prinsipnya sama kaya perang melawan iklan tadi. Begitu hantunya tampil, dan mulai muncul rasa ketakutan, kengerian, atau kejijikan di perasaan pemirsanya, remote tivi adalah benda yang bisa diraih setelah bantal. Dan kegiatan pencet-pencet pun kembali dimulai. Padahal ini sebenarnya termasuk PHP lo! Kan hantunya udah capek-capek dandan buat bikin penontonnya jijik gitu, eh begitu dia muncul kita ganti channelnya. Kalo hantunya sampai tau mungkin lain kali dia udah kapok jadi hantu.

Tapi parahnya kalo kombinasi dari keduanya, kita lagi kena iklan yang ada di film horor. Ya mending nggak usah liat tivi aja!

Kegunaan lain sebagai peralatan perang adalah remote tivi bisa digunakan buat memerangi tikus. Misalkan kita lagi asyik-asyiknya nonton tivi, tiba-tiba muncul tikus masuk ke ruangan nggak ketok-ketok pintu dulu, dan pas banget ada remote tivi sebagai satu-satunya benda yang menemani kita selain kursi yang kita duduki, maka kita akan lebih memilih remote tivi untuk dilempar ke tikus itu daripada kursinya, atau tivinya sendiri. Dan kebanyakan hasilnya bukan tikusnya yang kena, tapi malah remote tivinya yang rusak.

Jaman sekarang ini kayanya hampir semua produk televisi yang dikeluarkan punya remotenya masing-masing ya. Dulu kan nggak semua tivi ada, kalo pas pengen ganti channel atau ganti volume perlu bangkit dulu dari tempat duduk, jalan ke tivi, nyari tombolnya, terus dipencet-pencet. Atau kalo udah males banget, nonton tivi sambil baring-baring, mencet tombolnya bukan lagi pake tangan tapi pake kaki. Sekarang sih, bahkan ada remote tivi berjenis universal, bisa dipake buat semua tivi dengan pengaturan setting tertentu. Tapi karena remote tivi ini udah menjadi barang yang biasa ada, kita jadi lupa bahwa sebenarnya remote tivi ini adalah salah satu barang penemuan yang canggih. Saking biasanya kita akan sebuah remote, sering ditemui kita punya beberapa remote buat satu tivi aja. Nggak kebayang kan dulu awalnya remote tivi nggak kaya sekarang ini, tapi pake kabel yang terhubung sama tivinya. Ini sebenarnya bisa jadi cara meminimalisir hilangnya remote tivi, tapi gimana kalo nontonnya agak jauh dari tivi, kan remotenya nggak bisa dibawa ke mana-mana.

Ini sebenarnya sama dengan kesan kita dengan tivinya sendiri, atau lampu, listrik, dan peralatan canggih lainnya. Karena kita beruntung hidup di jaman di mana peralatan-peralatan canggih udah ditemukan lebih sempurna. Kita ingat bahwa di jaman kerajaan Majapahit belum ada ATM. Di jaman perang Salib orang masih pake gerobak, belum ada kendaraan motor roda tiga. Di jaman perang dunia aja kirim kabar belum bisa SMS-an. Hal-hal yang udah kita temui saat ini, dan kita sering lupa betapa pentingnya penemuan-penemuan ini. Coba kalo listrik nggak pernah ditemukan manusia, gimana bisa ngeblog kita sekarang ini. Tapi kita sering baru sadar bahwa kita punya listrik saat ada pemadaman listrik.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya