Kamis, 18 Desember 2014

Di Balik Nina Bobo

Sebenarnya bingung dengan lagu ini, Nina Bobo. Yang jadi kebingungan adalah kenapa harus Nina aja yang bobo, gimana dengan yang lain? Karena penasaran kan aku jadi browsing cari-cari tau gimana sejarah lagu ini. Eh malah yang ketemu cerita-cerita mistis di balik itu. Tapi di sini aku nggak akan ngebahas cerita mistisnya sih, soalnya kalo orang bilang itu kurang ilmiah. Mengesampingkan cerita-cerita horor tentang lagu Nina Bobo ini, ada beberapa hal yang bisa kita analisa dari lagu ini.

Pembahasan yang pertama, ada yang hapal lirik lagu Nina Bobo? Menurut Wikipedia setidaknya ada dua versi lirik lagu Nina Bobo ini. Versi pertamanya adalah:
Nina bobo oh nina bobo
kalau tidak bobo digigit nyamuk.
Marilah bobo oh nona manis,
kalau tidak bobo digigit nyamuk.


Sedangkan versi keduanya adalah:
Nina bobo oh nina bobo
kalau tidak bobo digigit nyamuk.
Bobolah bobo adikku sayang,
kalau tidak bobo digigit nyamuk.


Ada lagi versi bahasa Belandanya, yaitu:
Slaap meisje, oh slaap, meisje (tidurlah gadis, o tidur, gadis)
als je niet gaat slapen, zul je door een mug gestoken worden. (jika kamu tidak segera tidur, kamu akan disengat seekor nyamuk)
Laten we gaan slapen, oh lief meisje, (tidurlah tidur, o gadis manis)
als je niet gaat slapen, zul je door een mug gestoken worden. (jika kamu tidak segera tidur, kamu akan disengat nyamuk)

Pembahasan yang kedua adalah ini sebenarnya lagu anak-anak, fungsinya biasanya dipakai sebagai lagu pengantar tidur anak-anak. Tapi tau nggak, bahwa sebenarnya lagu ini nggak pantas diajarkan buat anak-anak? Biasanya kita dilarang mengajarkan ancaman buat anak-anak biar mereka nggak menganggap hal itu adalah menakutkan atau patut dihindari ke depannya. Tapi lagu ini malah mengajarkan ancaman. Coba liat di salah satu baitnya, ‘Kalau tidak bobo digigit nyamuk’, ini kan ancaman! Jadi si anak ini harus milih salah satu, segera bobo atau rela digigit nyamuk. Dan anak yang baik pasti milih yang pertama.

Pembahasan yang ketiga masih ada hubungannya sama tulisanku yang sebelumnya, soal fitnah kepada nyamuk. Ingat, nyamuk itu menghisap, bukan menggigit!

Pembahasan keempatnya masih ada hubungannya sama pembahasan yang ketiga, masih soal nyamuk. Yang kita tau itu nyamuk nggak akan milih-milih mangsanya, entah itu dia nggak tidur atau sudah tidur, tetep aja dia hajar. Kalo di lagu ini dibilang ‘Kalau tidak bobo digigit nyamuk’, atau harusnya ‘Kalau tidak bobo dihisap nyamuk’, udah tidur pun nggak jaminan itu nyamuk nggak menyedot darah kita.

Pembahasan terakhirnya ada hubungannya sama cerita mistisnya. Dari hasil browsing aku menemukan setidaknya ada tiga cerita di balik nama Nina ini, dua di antaranya yang berhubungan dengan mistisnya. Yang satu namanya Helenina Mustika Van Rodjnik, yang satu lagi namanya Nina Van Mijk. Persamaan dari kedua nama ini adalah keduanya sama-sama keturunan Belanda dan sama-sama dipanggil Nina. Mitosnya kalo ada yang nyanyiin Nina Bobo buat anaknya sebelum tidur di malam hari, maka arwah Nina (nggak tau Nina yang mana) akan menjaga anak itu biar tidur nyenyak sampai pagi.

Dari sini timbul pertanyaan, sebenarnya ada berapa stok arwah Nina yang tersedia? Misalnya gini, di sebuah gang ada 20 anak kecil, 10 di antaranya pas mau tidur dinyanyiin lagu Nina Bobo. Jadi seenggaknya harus ada 10 orang (atau apa?) arwah Nina yang harus menjaga anak-anak di dalam gang ini satu per satu. Ini masih di satu gang, gimana satu kelurahan? Kalopun cerita kedua anak Belanda itu benar-benar ada, mungkin bisa dibagi tugasnya masing-masing ya. Tapi tetep aja, harus punya banyak stok buat ngejagain semua anak di Indonesia ini yang ditidurkan pake lagu Nina Bobo.

Oya, ada satu versi lagi asal mula judul Nina Bobo yang aku dapat, dan sebenarnya aku lebih cenderung ke versi ini. Karena selain sumbernya lebih valid, ini juga lebih ilmiah. Nina Bobo adalah sebuah lagu pengantar tidur dari Indonesia yang bercitrakan irama keroncong. Lagu ini juga dikenal di luar Indonesia, misalnya di Negeri Belanda. Lagu ini dipopulerkan oleh Anneke Grönloh dan Wieteke van Dort. Dalam Bahasa Indonesia, kata-kata yang digunakan untuk menidurkan dalam lagu ini adalah nina-bobo(k) atau nina bobo. Kata kerja seperti “meninabobokkan”, yang juga berasal dari lagu ini, memiliki arti “menyanyikan lagu untuk menidurkan”. Penggunaan kata tersebut spesifik hanya di Indonesia. Sementara itu, dalam Bahasa Melayu, “meninabobokkan” diterjemahkan menjadi dodoi.

Kata “nina” seringkali dikira merupakan nama sebuah gadis. Kata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Portugis menina, yang meskipun juga memiliki arti gadis tetapi bukanlah sebuah nama. Namun, lagu ini dinyanyikan baik untuk anak pria maupun wanita tanpa membeda-bedakan. Beberapa kata Indonesia diserap dari bahasa Portugis; misalnya juga pada kata Nona. Semenjak abad ke-16, bangsa Belanda dan Portugis menuju ke India Timur dan meninggalkan jejak mereka dalam segi bahasa serta kultur budaya.

Kata “bobok” atau “bobo” berasal dari bahasa China. Kata Indonesia yang baku adalah “tidur”, sementara kata “bobok” lebih jarang digunakan dan umumnya hanya diterapkan pada anak-anak. Berdasarkan pada lirik lagu, seekor nyamuk akan menggigit si anak jika tidak segera tidur. Ada lelucon bahwa binatang lain selain nyamuk, yaitu toegezongene, yang akan menggigit.

Referensi:
1. Nina Bobo
2. Sejarah Mengerikan di Balik Lagu Nina Bobo
3. Asal Usul Lagu Nina Bobo

4 komentar:

  1. lebih baik di bacakan ayat al-quran klo mau menidurkan anak hehe.. :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, bener banget, daripada lagu-lagu yang belum tahu asal-usulnya :)

      Hapus
  2. Kritis banget pembahasannya. Bisa jadi materi stand up nih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, boleh kalo mau dibikin materi, Bang :D

      Hapus

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya