Jumat, 06 Januari 2012

Menanti Sabar

Mungkin terkadang manusia menantikan sesuatu, entah itu sesuatu yang penting untuk hidupnya sekarang, atau bermanfaat untuk hidupnya di masa mendatang. Jika sesuatu yang perlu dan pantas untuk dinantikan, pastinya siapapun akan tetap menunggunya dengan sabar.

Sabar adalah sebentuk bagian dari rahmat Allah, yang kita tahu bahwa rahmat Allah itu sangat luas tanpa batas, sehingga bisa dikatakan bahwa sabar itu tidak ada batasnya. Kalo kita sering dengar bahwa ‘sabar itu ada batasnya’, mungkin kalimat itu hanya akan muncul di sinetron-sinetron lebay dari televisi kita. Kalaupun ada batasnya, mungkin kita sendiri yang membuat batas-batas itu.

Sebenarnya yang perlu diberi batas bukanlah sabarnya, tetapi kita perlu membuat batas sebagai titik penentu, di mana kita harus mengambil keputusan di titik tersebut, apakah kita harus menyudahi masa penantian, atau kita masih perlu terus menunggu hal tersebut. Semisal nih, ada seseorang yang mengharapkan sebuah pekerjaan yang benar-benar dia inginkan sejak lama, kemudian ada sebuah kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut, tapi tidak ada kepastian kapan pemberitahuan lolos tidaknya untuk bekerja. Jika dia benar-benar mengharapkannya, dia akan terus menunggu walaupun belum ada kejelasan, baginya yang penting dia sudah mendapatkan jalannya walaupun belum dapat hasilnya. Tapi bisa saja dia kemudian mencari pekerjaan yang lain jika dia mulai merasa tidak ada harapan baginya karena tidak ada kejelasannya.

Jika orang ini membuat suatu titik penentu, maka salah satu jalan harus dijalaninya, tetap bertahan atau mencari jalan lain. Tentunya dia juga harus konsisten dan konsekuen dengan keputusan yang diambilnya. Jika dia memilih tetap menunggu, maka tunggulah dengan sabar dan istiqomah, apapun hasil di akhir tidak perlu menyesal karena telah menghabiskan waktu hanya untuk menunggu. Tapi bila dia memilih untuk mencari jalan yang lain, maka dia juga harus bersungguh-sungguh dengan jalannya tersebut, kalo ternyata hasil di jalan satunya positif, dia harus tetap berusaha mempertahankan keputusan yang telah dia ambil sebelumnya, bersikap sportif.

Tentunya menunggu tidak selalu pekerjaan yang membosankan selama orang yang menjalani menikmatinya sebagai salah satu usaha mempertahankan pendiriannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya