Selasa, 24 Januari 2012

Berhenti Sejenak

Seringkali aku menjumpai orang-orang yang menerobos perhentian lampu merah, padahal saat itu lampu yang sedang menyala adalah lampu merah, yang artinya harus berhenti. Tapi mereka seakan-akan tidak melihat ataupun melihat tapi tidak mau tahu dan terus berjalan saja. Entah dengan alasan apa mereka tidak mau berhenti, kalau dengan alasan harus cepat-cepat sampai ke tujuan nyatanya seringkali mereka yang menerobos tadi juga masih bisa aku dahului di jalan.

Entah sengaja atau tidak memang seperti itulah yang terjadi. Dan seringnya hal ini dikarenakan tidak ada pengawasan dari pihak yang berwenang, sehingga tingkat kesadaran mentaati peraturan yang sudah berkurang malah tambah didukung dengan keadaan tersebut.

Terkadang manusia memang lupa untuk berhenti. Keadaan yang sudah berjalan terlalu enak dan nyaman membuat keinginan untuk berhenti tidak ada, karena kita terlalu khawatir bila kita berhenti maka kita akan ketinggalan, atau bahkan tidak mencapai tujuan seperti yang diinginkan dengan cepat. Padahal berhenti tidak selalu membuat kita tidak bisa lebih sampai ke tujuan dengan cepat.

Dengan berhenti, bisa jadi kita mempunyai kesempatan untuk instropeksi, evaluasi, revisi, dan kemudian menjalankan aksi. Sehingga mungkin di saat kita tertinggal, kita mempunyai bekal yang cukup untuk mencapai tujuan lebih cepat dan dengan cara yang lebih sempurna. Berhenti bukan berarti kita menyerah mencapai suatu maksud tertentu, tapi lebih sebagai sarana berpikir kita untuk mendapatkan cara yang lebih baik daripada saat kita memforsir tenaga dan pikiran kita dalam memperoleh suatu tujuan.

Dan mungkin terkadang kita juga memerlukan pengawas yang akan mengingatkan kita kapan kita harus berhenti, atau kapan kita harus kembali bergerak. Kita terkadang kurang bisa mengatur diri kita sendiri dalam mengusahakan tertentu, sehingga keberadaan sang pengawas akan bisa menentukan langkah kita selanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya