Selasa, 03 Januari 2012

Indahnya Takdir Allah

Siang hari, jam 11.45. Perjalanan antar bank harus ditunda sesaat. Aku harus segera pergi ke Masjid buat sholat Jum’at. Tadinya berencana sholat di masjid dekat rumah Bapak Andi, mantan direktur RS, sekalian ngantar undangan halal bi halal. Tapi melihat waktu, tidak akan cukup perjalanan ke sana. Lagian belum tentu juga Pak Andi ada di rumah, karena beliau sering berada di tempat-tempat usaha beliau. Biasanya kalo mau ketemuan harus SMS dulu, itupun belum tentu juga bisa langsung ketemu. Ya sudahlah, keluar dari bank ini, ada masjid nyaman dekat sini. Sambil naik motor menuju perempatan, aku baru teringat dengan isi tasku ini, masih ada uang beberapa juta yang akan disetorkan ke bank, sedangkan keamanan saat ditinggal sholat harus diperhatikan. Bukan paranoid atau berprasangka, tapi berikhtiyar juga sangat perlu.

Sebelum nyampe perempatan aku teringat sebuah masjid yang lebih dekat di sekitar sini, lebih aman karena ada loker penyimpanan yang bisa dikunci dan kuncinya dibawa sendiri. Di jalan agak bingung mau menentukan ke mana, akhirnya aku mendekatkan motor ke arah kiri, mau belok ke masjid yang pertama. Tapi tiba-tiba aku berubah pikiran, motor yang hampir mepet ke kiri aku arahkan ke kanan, arah masjid yang kedua. Dan akhirnya aku sholat di masjid kedua itu.

Lalu mana letak keindahannya? Uang dan barang-barangku aman, alhamdulillah. Namun, bagian yang paling indah adalah aku ketemu Pak Andi yang juga sholat di masjid itu. Haqqon alhamdulillahi robbil ‘alamin, di pertemuan tak terduga ini, sekalian aku sampaikan undangan tadi.

Keesokan harinya, masih berhubungan dengan undangan. Ada tugas ke percetakan buat bayar hutang cetakan, sekalian diminta antar undangan ke seorang dokter. Karena belum tahu rumahnya, dan aku hanya tahu rumah mertuanya, maka rencananya aku akan ke rumah mertuanya buat dititipkan. Karena rumahnya cukup jauh tapi searah dengan percetakan, rencananya sehabis dari percetakan aku langsung mengarahkan motor ke rumah bapak tadi. Tapi ada masalah di tengah perjalanan, tiba di percetakan aku dititipin barang-barang cetakan yang agak banyak. Kalo aku bawa antar undangan, aku bisa kerepotan sendiri. Terpaksa harus balik lagi ke kantor buat ngedrop barang-barang ini.

Dan keindahannya kali ini adalah ternyata mertua dokter tadi sedang ke rumah sakit. Saat aku tiba di rumah sakit, masih sempat ketemu dengan beliau. Dan dengan gembira hati, aku segera sampaikan ke beliau undangan tadi. Alhamdulillahi robbil ‘alamin, meskipun sering mengalami kejadian-kejadian seperti itu, terkadang aku masih saja heran dan takjub dengan keadaan 'keberuntungan' seperti ini. Ke manapun arah jalan yang aku ambil di perjalanan, Allah selalu memberikan situasi yang menguntungkan untukku dan telah dipersiapkan bagiku, entah itu kebaikan atau ketidakberuntungan yang (seringnya) tidak disangka-sangka.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya