Jumat, 13 Januari 2012

Dari Sebuah Maaf

Maaf adalah usaha untuk menutup kesalahan orang lain kepada kita. Terkadang kalau kesalahan orang lain tersebut terlalu membekas, sedangkan kita harus memaafkan, bisa jadi kita menutup kesalahan orang lain tersebut dengan luka kita, luka yang masih terbuka. Jadi saat kita menyelesaikan satu sisi, sisi yang lain akan tetap terbuka.

Maka dari itulah, sikap ikhlas dan tabah diperlukan dalam memaafkan. Kita ikhlas membiarkan kesalahan orang lain sebagai sesuatu yang harus dihilangkan, dan ikhlas menjadikan luka kita sebagai penutup kesalahan tersebut. Kita juga tabah dalam menghadapi luka kita yang masih terbuka. Namun yang juga masih perlu diingat lagi, bahwa kita juga tidak bisa membiarkan luka kita terbuka terlalu lama. Harus segera dilakukan tindakan agar luka tersebut tidak malah terinfeksi dengan hal-hal lain.

Karena jika luka tersebut tidak segera ditangani, ingat bahwa luka tersebut menutupi sesuatu yang lain, yang tidak ingin kita munculkan lagi. Jika kemudian luka itu terinfeksi dan malah membuat luka baru, atau membuat luka tadi lebih lebar, maka apa yang ditutupi sebelumnya akan muncul kembali, membekas atau bahkan terlihat nyata dan jelas. Bisa-bisa maaf yang sebelumnya kita jadikan pondasinya jadi terlihat sia-sia, karena nilai keikhlasan dan ketabahannya rusak.

Butuh pengorbanan dan ketabahan besar, memang, membiarkan luka kita sendiri menutupi kesalahan orang lain. Karena mungkin berkorban untuk orang lain memang sangat sulit dilakukan, terlebih lagi oleh mereka yang menganggap bahwa mengapa harus orang lain yang mendapatkan keuntungan dari hal ini. Namun, bila dipikir lebih jauh lagi, sang pemaaf akan mendapatkan lebih banyak keberuntungan karena saat mereka berhasil menutup lukanya dengan sukses, tidak akan ada lagi hal-hal yang tidak bisa dia ikhlaskan untuk hidupnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya