Selasa, 10 Desember 2013

Ngeblog Harus Ikhlas

Seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari kita, dalam kegiatan ngeblog kita juga diharuskan untuk selalu ikhlas dan sabar. Berbagai komponen dan dinamika dalam dunia perweblogan menunjukkan bahwa setiap lapis kegiatannya memerlukan keikhlasan tersebut.

Kita pasti menulis dan membuat entri blog. Apapun yang kita tulis baik berupa informasi, pengalaman, pemikiran, cerita, atau apapun semuanya selalu membutuhkan keikhlasan dalam menulis, berbagi, berpendapat, bahkan berimajinasi. Kalo dari awal juga kita ikhlas memulai suatu blog, pasti menulis juga menjadi paket keikhlasan yang mengikutinya.

Setelah tulisan diposting, pasti ada berbagai macam pendapat dari pembacanya, entah itu pro ataupun yang kontra. Perlu diingat bahwa entri blog yang bersifat pribadi itu biasanya bersifat juga disclaimer, dalam artian bahwa isi blog tersebut berasal dari pendapat dan pemikiran pribadi yang tidak mewakili suara suatu kelompok. Nah, karena itulah sering terjadi perbedaan pendapat. Maka kita harus ikhlas menerima perbedaan pendapat, ikhlas disalahkan kalo kita memang salah, ikhlas mengedit kalo dirasa perlu ada yang diperbaiki, atau ikhlas meluruskan pendapat orang lain yang dirasa keliru.

Entri blog tidak selalu dibaca oleh banyak orang. Entri blog kita mungkin hanyalah satu dari sekian banyak buih di lautan dunia internet. Oleh karena itu, bisa jadi entri blog kita tenggelam begitu saja tanpa ada orang lain yang menyadari bahwa kita baru saja membuat sebuah tulisan yang akan mengubah sejarah. Karena itu pula, kita juga harus ikhlas entri blog kita hanya sekedar menjadi hiasan blog pribadi tanpa ada seorang pun yang berkomentar, bahkan berkunjung dan membacanya.

Kalo kemudian setelah beberapa waktu berjalan ternyata blog kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, kita juga perlu ikhlas menghapus satu atau beberapa isi blog kita. Seperti yang pernah aku lakukan, aku pernah menghapus seluruh entri sebuah blogku karena isinya tidak sesuai dengan idealisme dan konsep blogku, padahal waktu itu blogku sudah mulai ramai dikunjungi dan menjadi referensi di beberapa blog lain.

Seseorang tidak dikatakan ikhlas saat dia berkata, “Aku mengerjakan semuanya dengan ikhlas”. Kalimat ini yang bisa menjadi batas pembeda antara ikhlas dan tidak ikhlas. Maka dari itu, banyak orang yang tanpa sengaja kehilangan nilai keikhlasannya tanpa pernah mereka sadari. Ramai, sepi, kosong, ataupun isi, dalam blog itu sudah biasa. Itu menjadi salah satu bagian resiko blogging. Seperti pemikiran yang agak menyimpang dari seorang teman, bahwa banyak blog sama dengan banyak penghasilan (karena baginya blog identik dengan penghasilan), tapi kalo diperhatikan masih banyak orang yang berpikir bahwa blog lebih dari sekedar itu. Blog adalah bagian kehidupannya, dan nilai kehidupan juga harus ada dalam kegiatan blognya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya