Jumat, 09 Desember 2011

Riwayatmu Dulu, Nasibmu Kini

Benda itu berdiri kokoh di dekat persimpangan jalan. Warnanya mencolok, siapapun yang melihat pasti tahu apa dan fungsinya. Namun sayangnya, sekarang ini tidak sedikit pula yang tidak menyadari keberadaan benda ini di situ. Fungsinya seolah hanya sebagai pelengkap jalanan, atau bahkan sebagai prasasti bisu kejayaan masa lalu.

Memang di jaman lalu benda ini sangat bermanfaat. Letaknya lebih bisa dijangkau daripada harus ke tempat pusatnya. Hampir semua orang pernah melihat dan menggunakannya, sebuah fasilitas eksklusif yang memang diperuntukkan bagi semua orang yang membutuhkannya. Hampir setiap minggu, aku sering mendatangi benda ini untuk menyalurkan kebutuhanku akan sarana berhubungan dengan teman-temanku yang tersebar di berbagai daerah. Sebuah benda primadona, yang sekarang terkikis oleh teknologi.

Benda ini adalah kotak pos, atau lebih sering juga disebut bis surat. Yang terdekat dari rumahku ada di sekitar 100 meter ke arah selatan, di samping pertigaan besar. Yang agak jauh, sekitar 500 meter ke arah utara, di depan Kantor Pos. Sering saat melewatinya, timbul suatu pertanyaan yang tanpa disadari selalu muncul, apakah kotak ini masih sering terpakai, apakah ada isinya sekarang, apakah petugas pos masih sering mengecek isinya, dan lain-lain lagi pertanyaannya. Mengingat di jaman sekarang sudah sangat jarang orang-orang berkomunikasi lewat surat.

Aku sudah jarang sekali (kalo tidak bisa dikatakan tidak pernah lagi) berkirim surat. Kalopun perlu berkirim surat, aku langsung mendatangi kantor pos untuk membeli perangko, maklum aku udah tidak hapal lagi berapa perangko yang dibutuhkan untuk berkirim surat. Surat masih harus butuh beberapa hari lagi untuk sampai ke tempat tujuan, bahkan meskipun tujuannya cukup dekat.

Keberadaan teknologi-teknologi canggih, yang bisa mengirimkan informasi jauh lebih cepat daripada surat, semakin menjauhkan ingatan masyarakat tentang kotak pos. Anak-anak jaman sekarang pun jarang sekali yang diajari bagaimana menulis dan mengirimkan surat (kalopun ada, anak-anak sekarang lebih suka pake SMS buat bertukar informasi dan kabar). Sehingga bukan tidak mungkin, fungsi kotak pos semakin mengarah menjadi monumen di tepi jalan. Entah di tempat lain, tapi begitulah di daerahku.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya