Kamis, 09 Januari 2014

Pemanfaatan Teknologi

Dalam beberapa tahun belakangan ini perubahan pemanfaatan teknologi atas kemajuannya dalam media massa sangat terasa keoptimalannya. Misalnya saja, beberapa tahun yang lalu stasiun radio masih sangat mengandalkan atensi pendengarnya dari surat ataupun kartu pos. Saat telepon mulai banyak dipakai, maka mulai dipakailah juga interaksi pendengar melalui telepon on air maupun off air. Ketika kemudian teknologi telepon seluler mulai banyak dipakai masyarakat, maka layanan melalui SMS juga mulai dipakai di radio. Dan yang cukup populer belakangan ini adalah interaksi melalui media jejaring sosial milik stasiun radio tersebut dengan para pendengarnya.

Demikian juga dengan media audio visual, televisi misalnya. Dulu berbagai macam acara seperti kuis ataupun acara lain yang mengajak interaksi pemirsanya masih mengandalkan jasa pos. Kemudian telepon mulai digunakan dalam kegiatan interaktif tersebut, mulai dari telepon standar sampai layanan telepon premium. Dan kemudian memasuki era telepon seluler, SMS juga sangat bisa digunakan untuk mendukungnya. Dan terakhir, mulai merambah menggunakan media jejaring sosial.

Sejak sekitar sedekade terakhir ini, acara yang menggunakan polling menggunakan SMS juga banyak bermunculan di televisi, mulai dari musik, penghargaan, kuis, sampai beberapa ajang pencarian bakat. Sorotan terhadap penggunaan tarif yang digunakan di atas rata-rata tarif SMS biasa, tidak mengurangi minat baik pihak penyelenggara maupun pemirsanya untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Mengesampingkan penilaian dari para juri yang ahli dalam masing-masing bidangnya, polling SMS ini mengajak para pemirsanya untuk ikut aktif dalam menentukan pemenangnya.

Dari sini sebenarnya terlihat bahwa faktor subyektifitas dari pemirsa pengirim SMS berperan dalam menentukan pantas tidaknya seseorang peserta acara tersebut melaju ke tahap selanjutnya. Karena sebagus apapun bakat seseorang, tapi kalau tidak ada pendukung ataupun penggemarnya yang memberikan suara baginya melalui SMS tentu saja dia tidak akan bisa melampaui pencapaian yang lain. Tentunya masing-masing peserta mempunyai penggemar masing-masing, yang berbeda-beda jumlahnya, dan mungkin saja tidak semua dari penggemar tersebut mengikuti polling SMS tersebut.

Untuk melancarkan aliran dukungan melalui SMS tersebut, biasanya para keluarga, kerabat, maupun kelompok komunitas pendukungnya mengadakan kampanye untuk polling tersebut, sehingga kegiatan kampanye tersebut juga bisa menjadi faktor penambah banyaknya SMS yang masuk mendukung peserta tersebut.

Tentu saja, kualitas peserta masih menjadi sebuah kunci yang bisa membuka kran dukungan SMSnya. Para pemirsanya juga pasti bisa menilai (meskipun secara subyektif) bagaimana tampilan keseluruhannya, sehingga tidak ada kesalahan penilaian dikarenakan dukungan SMS yang kurang meskipun penampilannya luar biasa. Dan kalau memang hal tersebut terjadi, juga tidak bisa disalahkan karena pendukung peserta tersebut tidak mengirimkan SMS dukungannya. Mengisi polling, apalagi lewat SMS, tentu saja bukan sebuah keharusan yang harus dipaksakan. Mekanisme ini digunakan untuk memanfaatkan teknologi dan juga melibatkan para pemirsanya sebagai alternatif, serta mulai mengubah paradigma media massa sebagai alat komunikasi searah menjadi alat komunikasi dua arah karena masyarakat bisa berperan serta dalam kegiatannya.

2 komentar:

  1. Benar kang ... semain cerdas dalam mengaplikasikan media .. berarti kita siap menjadi bangsa yang maju ..

    BalasHapus
  2. yups, bener itu, ngikutin perkembangan jaman juga :)

    BalasHapus

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya