Sabtu, 30 November 2013

Metode Belajar

Tidak ada salahnya meniru cara belajar teman, terutama dari para jenius. Karena bisa jadi cara belajar mereka bisa kita terapkan untuk diri kita sendiri, meskipun sebenarnya semua orang punya caranya sendiri-sendiri dalam hal belajar yang baik dan benar, serta yang mudah dan gampang dilaksanakan.

Berawal dari iseng membaca buku catatan temanku, Bro Salim Darmadi pada saat waktu luang di SMP dulu, aku menemukan cara belajarku sendiri diadaptasi dari caranya mencatat pelajaran. Mungkin saja banyak yang penasaran bagaimana orang sepintar Bro Adi membuat catatan dan bagaimana caranya belajar, tapi waktu itu aku benar-benar lagi iseng aja membaca bukunya yang tergeletak begitu saja di meja. Aku perhatikan buku tulis tersebut, sekilas dari membaca halaman pertama terlihat bahwa dia menggunakan sebaris di lembar buku tulis untuk menulis dua baris, jadi satu bari dijadikan dua untuk menulis. Kebetulan buku itu adalah buku yang ukurannya agak besar, jadi mungkin cukup untuk menulis dua baris di satu baris yang sudah disediakan dalam buku.

Itu baru pengamatan awal saja. Pengamatan berikutnya hasil dari membolak-balik buku, ternyata buku itu bukan khusus untuk satu pelajaran saja, melainkan campuran dari beberapa pelajaran, yang jadi satu dan dipisahkan satu sama lain dengan tulisan titel mata pelajaran di atas catatannya. Dan pengamatan berikutnya adalah catatannya sebenarnya tidak cukup rapi susunannya menurutku, tapi mudah diingat dan dimengerti terutama bagi penulisnya sendiri.

Dari pengamatan tersebut, aku membuat metode belajarku sendiri waktu itu. Aku menyediakan sebuah buku tulis khusus untuk catatan campuran. Tentunya aku mencatat semua pelajaran dalam buku tersebut, sama seperti yang dilakukan Bro Adi tadi. Kemudian dari catatan tersebut aku kemudian menyalinnya di buku yang lebih khusus untuk mata pelajaran tertentu.

Prakteknya, setiap kali pelajaran di dalam kelas, apapun pelajarannya aku tulis di buku campuran. Kemudian hasil dari mencatatku di buku tersebut aku catat dan salin kembali di buku yang khusus untuk mata pelajaran tertentu, di malam sebelum mata pelajaran tersebut diajarkan kembali. Misalnya hari Senin ada pelajaran Matematika, Sejarah, dan Biologi. Aku mencatat pelajaran Matematika, Sejarah, dan Biologi di buku campuran. Kemudian hari Kamis ada pelajaran Sejarah lagi. Hari Rabu malam aku menyalin catatan Sejarah dari buku campuran ke buku pelajaran Sejarah.

Prinsipnya sama dengan mengulang apa yang diajarkan pada hari Senin untuk dicatat sekaligus otomatis dipelajari dan diingat kembali untuk hari Kamis. Jadi belajar lebih ringkas, apalagi bagiku yang sulit mempelajari sesuatu. Dan hasilnya, nilaiku di akhir tahun itu meningkat dibandingkan masa-masa sebelumnya.

Mungkin cara tersebut terkesan ribet, berbelit-belit, atau malah menyulitkan diri sendiri. Tapi begitulah cara yang menurutku lebih mudah. Dan cara tersebut juga aku pakai di tingkat pendidikan selanjutnya juga. Hanya satu kelemahannya adalah jika menemui teman yang agak malas mencatat, kemudian pinjam catatan temannya yang lebih lengkap. Kalo kemudian yang dipinjam catatanku, aku harus merobek lembar catatan dari buku campuranku tadi untuk dipinjamkan. Dan kembalinya pun tidak selalu satu atau dua hari, bisa sampai hari di mana pelajaran tersebut kembali diajarkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya