Kamis, 28 November 2013

Generalisasi; Karena Nila Setitik...

Sering banget denger hal-hal seperti ini, ‘Orang dari daerah ini biasanya berkelakuan kasar’, atau ‘Orang dengan zodiak ini seringnya bernasib sial’, atau anggapan-anggapan lainnya lagi yang terkesan meng-‘umum’-kan. Padahal hanya karena menemui banyak orang dengan ciri-ciri tertentu yang sama, bukan berarti semua orang di dunia ini dengan ciri-ciri tertentu yang sama tersebut adalah orang yang sama.

Yang muncul dari generalisasi ini tentu saja anggapan, sebuah anggapan yang mewakili semuanya. Yang kemudian lebih mengesankan bahwa sifat dari sebuah kondisi tertentu berlaku bagi semua anggota dalam sebuah komunitas. Hal seperti ini malah memunculkan sebuah ‘tuduhan’ (kalo gak bisa disebut ‘prasangka’), bahwa hal-hal di atas berlaku bagi semua.

Hampir sama terjadi muncul dalam berbagai ramalan, entah itu dari budaya peradaban kuno, ataupun malah yang keluar lewat internet. Generalisasi dari sebuah kondisi dan diperluas melalui ilmu yang kalo orang Jawa bilang ilmu ‘titen’ (atau ilmu mengingat/memperhatikan). Anggapan, ataupun kepercayaan, yang dipelajari dari beberapa sampel untuk menganalisa sebuah keadaan di suatu lingkungan (wah, kok jadi kayak statistik ya?). Tapi memang begitulah yang terjadi, dan sering tanpa sadar kita sendiri juga terseret, atau malah mengamalkannya tanpa sengaja.

Misalnya, seperti contoh di atas, kita menemui atau tahu beberapa orang dari sebuah daerah dengan sifat-sifat dan ciri-ciri yang hampir sama, bisa jadi karena budaya dan tradisi, atau mungkin saja kebetulan, maka bisa jadi kita beranggapan bahwa semua orang di daerah tersebut bersifat seperti itu. Atau, kalo kita menemui ada beberapa perilaku dari sebuah komunitas yang sama, kita bisa beranggapan bahwa komunitas tersebut berperilaku seperti itu.

Memang, semua itu tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak semuanya benar. Jangan sampai saja karena sebuah anggapan, semuanya mendapat cap yang sama, yang seperti ini sama saja dengan menganggap semua sama. Kalo baik sih gak apa-apa, tapi kalo jelek dan tercela, bisa jadi anggapan tersebut menyempit sebagai tuduhan bagi beberapa pihak yang tidak berperilaku seperti itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya