Kamis, 21 November 2013

Friendster

Kalo denger kata-kata Friendster, aku akan teringat saat sekitar 11 atau 12 tahun lalu saat awal-awal kenal internet, di mana chatting lewat mIRC menjadi pilihan utama dan Friendster jadi favorit jejaring sosial. Aku sendiri tidak pernah punya akun di Friendster, tapi di sinilah letaknya di mana memori itu berada.

Di suatu waktu, lagi chatting dan kebetulan nyantol dengan seseorang, terjadilah suatua dialog yang detailnya aku lupa tapi kurang lebih seperti ini. Orang tersebut bertanya, “Punya Friendster?” Dalam hati aku bingung, apaan sih Friendster itu. Aku pikir itu seperti e-mail atau usernam chat, jadi aku jawab aja kalo aku punya. Kemudian dia tanya lagi, “Apa namanya?” Aku jawab dengan nama user chatku. “Cek aja!”, kataku kemudian. “Ada nggak?”, tanyaku lagi. Kemudian orang itu menjawab, “Iya, ada!”

Kalo ingat lagi hal itu, aku jadi berpikir mungkin orang itu menemukan “diriku yang lain” di Friendster. Malah sempat terpikir kalo harusnya waktu itu aku jawab aja “Friendsterku udah dijual”.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya