Selasa, 23 Agustus 2011

Tipe Profesi dan Tipe Pendidik


Lagi memperhatikan dua tipe pekerja nih, tipe profesi dan tipe pendidik. Mungkin banyak juga yang menemukan dua tipe ini di lingkungan kerjanya, mungkin juga tipe-tipe lain, tapi yang dua ini lagi pengen aku bahas.

Tipe profesi, bekerja lebih dengan menggunakan keahlian profesinya, bisa karena ilmu yang didapat secara teoritis, akademis, atau pengalamanis (biar belakang sama ada -is nya ). Tipe ini bekerja dengan gaya yang berbeda dengan yang lain (mungkin semua juga gitu), karena bekerja berdasarkan pengalaman, beridealis, punya prinsip, dan tidak selalu berpegang pada aturan baku, namun tetap bekerja sesuai jalurnya.

Yang tipe pendidik, bekerja lebih dengan teoritis, dan kelebihannya adalah mampu memberi contoh dan mendidik untuk yang lain, tipe yang cocok banget buat temannya pekerja junior.

Dua tipe ini aku temui juga di tempat kerjaku. Tipe profesi bekerja cukup cepat dan punya gaya, sedangkan tipe pendidik ya seperti yang aku bahas di atas. Pekerja dengan tipe profesi saat sebagai pendidik, dia kadang akan mengalami kesulitan saat mengajari orang lain, karena dia punya cara sendiri yang kadang tidak bisa diuraikan, sehingga membingungkan orang yang diajari. Sedangkan tipe pendidik, lebih sabar, dan karena berdasar pada 'textbook', dia dengan mudah menjelaskan ke orang lain, yang diajari juga bisa lebih mudah menerima, karena kata-katanya kadang hampir sama dengan buku tapi plus penjelasan matang. Kali tipe profesi, dia tidak akan menjelaskan tanpa ada pertanyaan, tapi kalo tipe pendidik, tanpa ditanya pun dia akan menjelaskan apapun.

Nah, kalo aku pikir aku punya tipe pendidik, meskipun aku lebih suka mengerjakan dengan tipe profesi. Karena kadang dalam penyampaian sesuatu, aku melakukannya dengan tipe profesi, cepat, tepat sasaran, dan nggak jelas.

Soal itu aku pernah punya pengalaman. Dulu, saat ada karyawan baru, dia mendekati aku terus (jadi risih nih), diliatih terus cara kerjaku. Aku yang merasa nggak ditanyain ya cuek aja sambil terus kerja. Setelah kerjaan selesai, aku agak menjauh sambil memperhatikan, ternyata dia belajar sendiri sambil bingung. Dan kemudian dia mengaku, kalo belajar dari aku dia nggak bisa karena aku terlalu cepat. Yah, namanya juga tipe profesi, harus cepat, tepat sasaran, dan nggak jelas (yang ini jelas nggak jelas), menggunakan pengalaman lebih daripada ilmu akademis buat ngerjakan tugas.

Wallohu a'lam.

Posting Aslinya

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya