Kamis, 18 Agustus 2011

Menulis


Apa ya yang mau aku tulis? Bagiku menulis bukan hanya menuangkan ide, curhat, gagasan dan pemikiran yang ada di pikiran, apalagi kalo menulis di blog. Tulisan yang aku ketik harus tertata rapi, berbahasa sopan sehingga mudah diterima orang lain, ketikan rapi dengan format sesuai dan bahasa dengan EYD, dll. standar bagiku untuk menulis.

Tidak mudah bagiku menentukan tema tulisanku. Aku ga mau hanya sekedar menulis memenuhi lembar blog dengan tulisan yang tidak akurat, tidak bermutu, dan tidak mendasar. Harus ada referensi, entah dari buku, website, atau blog lain kalo itu tentang suatu topik yang umum. Kalo dari pengalaman pribadi, mungkin lebih mudah, tinggal menata tata bahasa dan alurnya. Hilangkan semua hal yang tidak perlu, yang kadang muncul begitu saja di layar.

Munculnya ide yang kadang tidak terdokumentasikan kadang jadi hilang begitu tangan mulai menyentuh keyboard. Fokus menulis terbagi dengan menata lembaran ide di kepala, mana yang jadi permulaan, isi, kemudian penutupnya. Karena di saat munculnya ide terkadang tidak disertai dengan media yang bisa jadi tempat curahan, entah itu kertas, netbook, atau yang lainnya.

Sejak kecil aku suka menulis, entah itu membuat cerita-cerita yang tidak aku lanjutkan akhirannya, atau merangkum pengetahuan dari buku atau media lain. Dan terkadang apa yang aku tonton atau aku baca menjadikan suatu obsesi bagitu sendiri. Dan sejak aktif di blog, aku sering mencari topik sendiri untuk dituangkan dalam blog, tapi terkadang tidak ada ide muncul saat login ke blog. Jadinya ngeblog cuma dijadikan alat komunikasi aja, tanpa kontribusi yang berarti untuk kehidupanku dan orang lain.

Terkadang saat kita (kita? elo aja kali!) membaca media lain muncul ide untuk menyalinnya ke dalam tulisan sendiri. Tapi kadang aku berpikir, di mana letak ide kreatifku sendiri muncul. Tulisan itu milik orang lain, aku hanya menyalin dan menambahi (kadang) dengan apa saja yang perlu.

Punya tulisan sendiri memang menarik. Aku pengen meniru temanku, Adi, yang tulisannya ada di blognya dan beredar di mana-mana. Atau juga si Ali, yang dulu tulisannya pernah dimuat di surat kabar. Ada kepuasan tersendiri saat hasil karya sendiri muncul, dilihat orang lain, dikomentari, dilihat sendiri, baca-baca sendiri, senyum-senyum sendiri, pokoknya ga sendiri-sendiri aja.

Di awal blog aku pernah menulis kalo aku akan membuat sebuah literatur tentang Atlantis, Dzulqornain, atau cerita-cerita sejarah lain yang aku gemari. Tapi nyatanya, setelah aktif tidak ada satupun topik yang berhubungan dengan itu (itu sih karena referensiku hilang termakan virus). Obsesi: pengarang? Ah, aku hanya mengarang obsesiku sendiri.

Salah satu yang suka aku baca adalah suatu cerita hikmah dengan penokohan. Dulu aku sering baca tulisan pamanku, (alm.) Anshari Thoyib, di harian Surya lewat tokoh Mbah Ghofur. Atau mungkin sekarang Bapak Nur Cholis Huda, yang tulisannya rutin dimuat di majalah Matan PWM Jawa Timur.

Tapi pada dasarnya, semua manusia yang melek huruf punya kecenderungan untuk menulis, entah itu beraturan atau tidak.

Udah panjang belum sih tulisanku ini? Aku masih belum menemukan topik untuk ditulis. Di mana ya ada toko topik untuk dibahas?

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya