Kamis, 14 Juli 2016

Perjalanan Bermotor

Suatu ketika pernah aku ada tugas kantor ke Gresik. Dan seperti biasanya, aku memilih berangkat ke sana menggunakan motorku sendiri, ketimbang diantar pake kendaraan kantor. Ini akan menjadi perjalanan keduaku mengendarai motor, sedangkan jalan ke sana belum pernah aku tau.

Yang pertama itu pas tugas ke Bojonegoro. Aku ceritakan sedikit tentang perjalanan ke Bojonegoro ini. Karena sama sekali belum pernah ke sana, dengan berbekal aplikasi Google Map aku menelusuri jalur dari Kediri ke Bojonegoro. Tadinya aku mikir perjalanan ini nanti lewat Jombang, Babat, trus belok ke arah barat ke Bojonegoro. Tapi ternyata ada jalur melewati Nganjuk, yang sebenernya berbatasan langsung dengan Bojonegoro.

Dan perjalanan ke Bojonegoro ini menjadi salah satu perjalanan bermotorku yang mengesankan. Bojonegoronya sih biasa aja, tapi perjalanan ke sananya yang bikin nyaman. Melewati gunung, hutan, lembah, jalan berlubang, aspal lancar, pemandangan di sekitarnya, itu yang bikin berkesan.

Kembali tentang perjalanan ke Gresik, aku juga berbekal arah melalui aplikasi Google Map. Setauku kalo ke Gresik itu sejalan dengan ke Surabaya, atau bahkan melewati Surabaya. Ternyata ada jalan alternatif yang lebih ringkas daripada lewat Surabaya, yaitu lewat jalur Mojokerto.

Jalur lewat Mojokerto ini sebenernya juga sering aku lalui kalo bermotor ke Surabaya. Hanya saja di salah satu pertigaan, kalo ke Surabaya aku harus belok kanan, sedangkan arah ke Gresik aku lurus aja. Karena aku belum pernah lewat situ, sekaligus bisa dapat pengalaman, aku lewat jalur alternatif ini.

Gambar dari Google Map sebisa mungkin aku hapalkan, soalnya ribet kalo di tiap tempat harus buka telepon seluler dulu, buka aplikasi, trus liat jalan. Dengan berpatokan pada ke mana habisnya jalan yang ada, trus di mana waktunya belok dan jalur mana yang bisa dipake. Sejauh itu lancar-lancar aja, sampai di suatu perempatan aku salah belok. Ini dikarenakan di gambar aplikasi itu adalah pertigaan, tapi nyatanya itu adalah perempatan, hanya saja yang jalan lurusnya berupa jalan kecil.

Setengah sadar merasa ini adalah jalan yang salah, aku buka lagi aplikasinya. Dan ternyata benar, aku harusnya belok ke kanan, bukan ke kiri. Putar balik, lewat jalan yang tadi lurus. Dengan memperhatikan petunjuk di sekeliling jalan, aku yakin itu jalannya udah benar.

Sampai akhirnya aku memasuki sebuah jalan, nama yang tertulis adalah Jalan Raya Wringin Anom. Kenyataannya jalan ini lebih mirip dengan permukaan bulan daripada jalan raya. Lubangnya di mana-mana, dalam lagi. Kalo diperhatiin, lubangnya bisa buat mandiin bayi. Kalo miara ikan di situ, bisa miara mujair. Dan nggak hanya di satu tempat, ke arah sananya lagi ada lagi kumpulan lubangnya. Sampai-sampai kalo kendaraan lewat situ, bingung milih jalan yang mana, soalnya selebar jalan lubang semua.

Akhirnya setelah lepas dari jalan raya ini, dan memasuki jalur besar menuju Gresik, kelegaan hanya berlangsung sesaat, karena hujan turun. Aku tiba di tempat tujuan dengan kondisi setengah basah, karena meskipun pake jas hujan, derasnya hujan masih masuk dan membasahi pakaianku.

Dari pengalaman inilah aku jadi tau jalan menuju Gresik dari Kediri. Juga jalur-jalur yang bisa dilewati dengan lancar, jalur mana yang jadi alternatif, serta daerah-daerah yang belum pernah aku tau sebelumnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya