Rabu, 27 Juli 2016

Isi Staples

Suatu sore, saat pulang kerja dan berada di ruas jalan yang cukup padat, di depanku kebetulan adalah sebuah mobil boks yang memasarkan produk tertentu. Dan kali ini produk yang dipasarkan (atau lebih tepatnya yang menempel di boks) adalah isi staples.

Produknya sih biasa aja ya, isi staples gitu loh! Yang bikin mikir itu taglinenya. Ya karena agak lama di belakangnya, jadi kepikiran soal isi staples ini. Sebut saja merknya “MERK INI” (bukan nama sebenarnya). Sebenernya aku sebut gitu karena aku juga lupa merknya apa, soalnya nggak begitu terkenal. Taglinenya adalah kurang lebih begini: Membuat Anda Berhasil dan Beruntung. Lupa juga sih bener gitu apa nggak, mungkin yang tau tar bisa memberi koreksi.

Masalahnya gini, ini kan isi staples ya. Emang sih kita nggak bisa ngeremehin barang kaya gini, tapi sepenting itukah pengaruh isi staples terhadap kehidupan masa depan kita? Aku sendiri ya, kalo udah yang namanya isi staples nempel di dalam staples, nggak peduli merk apa dia, yang penting staplesnya berfungsi baik dan bentuknya bagus.

Kan nggak mungkin juga ya suatu ketika kita melamar pekerjaan menjadi manajer misalnya, terus dalam wawancara kerja ada pertanyaan “Kalau boleh tahu, Anda menggunakan isi staples merk apa?” “Owh, saya menggunakan isi staples MERK ITU, Pak.” “Kami mohon maaf Saudara, kami hanya menerima calon karyawan yang menggunakan isi staples dengan MERK INI, karena membuat berhasil dan beruntung!”.

Ini mungkin juga berlaku juga dengan yang namanya pulpen. Meskipun pada dasarnya emang ada pulpen yang enak dipakai dan ada yang nggak, tapi hasil goresan pulpen di kertas bisa jadi sama. Kan nggak bakal keluar pertanyaan “Kalau boleh tahu, Anda menggunakan pulpen merk apa?” “Owh, saya menggunakan pulpen MERK ITU, Pak.” “Kami mohon maaf Saudara, kami hanya menerima calon karyawan yang menggunakan pulpen dengan MERK INI, karena membuat berhasil dan beruntung!”.

Tapi pada akhirnya aku menyadari, bahwa bikin tagline iklan kaya gitu nggak semudah orang ketabrak angkot terus dia misuh. Aku ngerasain sendiri gimana dulu pas kemah pramuka, bikin yel-yel yang gampang diapalin dan enak didengar itu sulit banget, padahal itu cuma yel-yel yang abis kemah mungkin udah nggak kepakai lagi. Tagline iklan ini bakal bisa melekat di produk yang diiklankan, bahkan meskipun produknya udah nggak ada.

Hanya saja emang agak ngeganggu sih dengan tagline yang dibesar-besarkan jauh lebih besar dibanding fungsi produk itu sendiri. Bisa jadi kita bakal nemuin ada yang jual sapu dengan tagline ‘Membersihkan Rumah Secepat Kedipan Mata Anda’, tapi gimanapun itu sapu, kalo nggak dipake ya nggak bakalan bersih rumahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya