Minggu, 05 April 2015

Hamster

Jadi terhitung tahun ini, udah tiga tahun aku miara hamster, hewan imut dan lucu yang tingkat keimutan dan kelucuannya udah ngalahin pemiliknya. Banyak pengalaman pahit dan manis, asem dan asin, yang didapat dari ngerawat mereka.

Pertama beli hamster itu jenis Campbell. Jadi hamster itu juga ada berbagai jenis gitu, yang masing-masing punya karakteristik dan keistimewaan tersendiri. Campbell yang aku beli adalah varian Black Mottled sama Normal Mottled. Tadinya nggak tau nama varian ini, soalnya yang jual bilangnya ini varian panda sama dominan. Sekilas aku liat, emang sih warnanya kaya panda, tapi kok nggak makan bambu ya.

Ngerawat hamster dari nol, dan hanya berbekal sedikit keterangan dari penjualnya, bikin aku harus nyari sumber lain buat ngorek-ngorek data tentang hamster ini. Beruntungnya, tiga tahun yang lalu itu udah ada internet, jadi bisa nyari di situ. Dari internet ini, aku nemuin forum pecinta hamster di Kaskus.

Dari sini, banyak banget yang bisa diambil pelajaran. Dan sebagai pemula, aku nggak mau terlalu lama. Aku harus bisa masuk ke tahap lanjutan sebagai perawat hamster. Makanya, tiap ilmu yang ada langsung aku ambil dan terapkan.

Beralih ke media lain, dapat grup juga di Facebook. Sama kaya sebelumnya, di sini banyak dokumen yang mendukung. Ditambah lagi dapat teman-teman yang nggak pelit ngasih hujatan dan ilmu. Bahkan akhirnya ketemu penghobi hamster juga di Kediri. Ilmu semakin banyak, ngerawat hamster pun bisa lebih baik lagi.

Berawal dari sepasang, nambah-nambah lagi, sampai ada yang beranak juga, sempat menyentuh angka 50 ekor piaraanku. Ada beberapa cerita berdasarkan pengalaman pribadi. Yang pertama adalah nggak semua hal yang dilakukan oleh pedagang atau peternak hamster itu benar. Ada beberapa hal yang malah bikin bahaya bagi hamsternya sendiri. Seperti yang aku alami tadi, bahwa nggak ada yang namanya hamster varian panda atau dominan.

Atau pemberian makanan buat hamsternya. Kalo banyak orang yang seenaknya aja ngasih makan hamster, dengan alasan ‘hemat duit’, ‘hamsternya doyan’, atau ‘biasanya sih gitu’, mestinya nggak semua makanan itu cocok buat hamster. Ada beberapa makanan yang malah jadi racun buat hamster.

Yang berikutnya adalah pengalaman mengembangbiakkan hamster itu. Karena salah-salah, ibu hamster yang melahirkan bisa makan anak-anaknya sendiri. Pernah suatu ketika ada indukan yang ngelahirin, dan aku pisah dengan pejantannya. Anaknya habis dimakan! Sampe dua kali kejadian kaya gitu. Tapi di lahiran yang ketiga, aku sengaja nggak pisahin dengan pejantannya. Anaknya selamat! Padahal udah diniatin, kalo kali ini anaknya habis lagi, nggak bakal aku kawinin lagi.

Dan dari indukan ini, aku jadi tau bahwa pejantan itu nggak akan makan anaknya sendiri, kalo betinanya nggak mulai. Ceritanya waktu itu si betina ngelahirin 5 ekor, tapi kemudian dia mati. Anak-anaknya ikut mati beberapa saat kemudian. Aku baru tau pas ngeliat ke kandangnya, si pejantan ini menyusun anak-anaknya yang udah mati di tempat makannya, seakan-akan bayi-bayi ini masih hidup.

Pengalaman berikutnya saat ada betina yang melahirkan, padahal nggak dicampur sama pejantannya. Jadi untuk mengontrol jumlah populasi, induk akan dipisah saat betinanya melahirkan. Betina yang satu ini aku dapat dalam keadaan hamil, kemudian aku satuin sama pejantan yang aku punya. Nggak berapa lama si betina ini lahiran, dan aku pisah dengan pejantannya. Jadi sebenernya bayi-bayi ini adalah hasil perbuatan pejantan yang lain.

Tapi nggak seberapa lama, sekitar dua minggu berikutnya, betina ini lahiran lagi. Dan kalo diamati, ini adalah hasil perbuatan pejantan yang aku satuin sebelum lahiran itu. Jadi, dari dua pejantan, betina ini mengalami dua kali lahiran, dengan jarak yang nggak jauh beda. Padahal kisaran masa hamil hamsterku ini antara 14 sampai 21 harian gitu.

Sekarang hamster yang ada dalam perawatanku tinggal enam ekor, dari tiga jenis, Campbell, Hybrid, sama Roborovski. Seterusnya aku masih pengen terus merawat hamster, karena kebanyakan penghobi hamster yang sejaman denganku dulu, sekarang udah nggak lagi miara hamster.

6 komentar:

  1. Gue pernah melihara hamster untuk pertama dan terakhir kalinya. Waktu itu kelas 2 SMP kalo nggak salah. Gue langsung trauma melihara hamster karena gue ngeliat hamster gue dimakan tikus. :(

    BalasHapus
  2. Aku ngga pernah miara hamster, soalnya ngga bisa dipeluk-peluk. Badannya kecil sih :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti pernah miara beruang ya? Kan bisa dipeluk-peluk :v

      Hapus
    2. Ngga pernah lah. Hahah.. :D

      Hapus

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya