Selasa, 04 Maret 2014

Menjadi Orang Lain

Kita, setidaknya sekali dalam seumur hidup, pasti pernah pengen menjadi orang lain. Kita ngelihat orang lain hidupnya enak, nyaman, dan sukses, terus kita pengen menjadi dia. Misalnya gini, kita ngelihat seorang David Beckham menjadi bintang lapangan sepakbola, model berbagai iklan, menjadi selebritis, terkenal, dan seterusnya yang nggak cukup bila ditulis di sini. Terus kita secara mengkhayal pengen jadi seorang David Beckham. Pertanyaannya, mau nggak David Beckham jadi kita?

Bukan itu sih masalahnya. Masalahnya adalah kita terlalu sering melihat kehidupan orang lain adalah nyaman untuk dijalani. Kita nggak tau apakah sebenarnya orang itu nyaman dengan hidupnya sendiri, malah bisa jadi dia bisa berpikir bahwa hidup kita terlihat nyaman untuk dijalani. Padahal sebenarnya kalo kita mau menyadari, sebenarnya hidup yang enak dan nyaman untuk dijalani itu ya hidup yang sedang kita jalani sekarang ini.

Aku sering berpikir bahwa tidak akan ada orang yang mungkin mampu menjalani hidup seperti yang aku jalani sekarang ini. Hidupku yang seperti ini terlalu sayang untuk dijalani oleh orang lain, ataupun juga terlalu sayang untuk dijalani lagi untuk kedua kalinya. Aku udah berada di posisi sekarang ini dengan banyak hal yang telah dijalani sejak lahir, dan bagaimana jadinya bila ada orang lain yang pengen bertukar hidup denganku yang sekarang. Padahal dia nggak tau apa aja yang pernah aku lalui, apa aja yang telah berhasil aku bangun, mental yang telah aku pertahankan sampai sekarang, dan seterusnya yang nggak cukup bila ditulis di sini.

Inti sebenarnya adalah bahwa dengan mensyukuri hidup yang kita jalani sampai sekarang ini, kita bisa menghargai hidup, serta tidak ada satupun dalam hidup kita ini yang terlalu murah untuk kita tukar dengan kehidupan orang lain. Dan ada sebuah ungkapan, bahwa hidup terlalu singkat untuk dijalani menjadi orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya