Senin, 19 Desember 2011

Refleksi

Saat mengendarai mobil, ada sebuah kaca besar tembus pandang di hadapan kita. Dari sinilah kita melihat ke depan, ke arah yang kita tuju. Kaca ini selain merupakan sarana untuk melihat ke depan, juga melindungi kita dari berbagai benda yang mungkin tidak diinginkan untuk masuk ke mobil, seperti air hujan, sampah, debu, batu, dan sebagainya.

Kaca ini berbentuk begitu lebar sehingga dengan leluasa kita melihat ke depan. Tapi di samping kaca ini, ada lagi kaca kecil yang sebenarnya mempunyai fungsi yang tidak kalah pentingnya dengan kaca besar ini. Di sebelah kanan, kiri, dan atasnya, ada kaca bernama spion. Kaca ini tidak memperlihatkan pandangan depan kita, tapi menampakkan semua hal (kecuali titik buta) yang ada di belakang kita, yang sebelumnya juga telah kita lewati. Semua hal yang ada dalam tampilan kaca ini sebenarnya tidak nyata, dia hanyalah bentukan bayangan dari apa yang ada di depan jangkauan kaca ini, kemudian ditampilkan dalam penampakan yang mirip dengan aslinya, kecuali dalam keadaan terbalik.

Hidup itu bergerak, bergerak ke depan, bergerak untuk maju. Langkah untuk ke depan seluas mata kita memandang, tapi mana jalan yang dipilih adalah pilihan kita dengan berbagai resiko yang akan kita tanggung sendiri. Tidak akan ada jalan kembali yang bisa ditemui ke manapun pandangan kita mengarah. Pilihannya hanya terus ke depan, atau berhenti sebagai hal yang tidak berguna.

Tentunya kita telah menjalani masa lalu, masa yang hanya bisa diingat tanpa bisa diperbaiki lagi. Masa lalu yang tidak perlu dikenang berlebihan terlalu dalam, yang bisa mengganggu langkah kita ke depan. Masa lalu yang mungkin akan selalu diingat, tapi tidak akan kembali kepada kita. Refleksi, masa lalu menampilkan bayangan dari apa yang ada di dalam jangkauan ingatan kita, kemudian ditampilkan dalam penampakan yang mirip dengan aslinya, hanya saja berbentuk bayangan. Bayangan yang tidak bisa disentuh, hanya bisa dilihat dengan samar.

Kaca depan mobil selalu lebih besar daripada kaca spion, masa depan selalu lebih penting daripada masa lalu.

Related Posts:

  • Sang Pengemis Dari sebuah berita yang aku baca dari radio, dilaporkan bahwa Kediri adalah daerah yang masih sangat berprospek bagus bagi pengemis. Kabarnya para … Read More
  • Menanti Sabar Mungkin terkadang manusia menantikan sesuatu, entah itu sesuatu yang penting untuk hidupnya sekarang, atau bermanfaat untuk hidupnya di masa mendat… Read More
  • Anak dan Orangtuanya Sepasang bapak dan ibu, beserta seorang anaknya, menaiki sebuah sepeda motor, mencapai sebuah perempatan lampu merah yang lampunya pas menyala warn… Read More
  • Karena Satu Orang Prosedur pekerjaan sudah dikerjakan semua, setiap tahap demi tahap pekerjaan selesai, klarifikasi dan konfirmasi sudah dilakukan, dan tinggal tahap… Read More
  • Sampai Detik Terakhir Menit 91 dan 93. Dalam sepakbola, menit-menit ini di luar waktu normal, atau biasa disebut sebagai injury time. Tapi banyak orang berpendapat bahwa… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya