Kamis, 29 Desember 2011

Becak-Becak Kota

Apakah kendaraan yang paling ‘sakti’ dan ‘menguasai’ jalanan? Bukan truk atau bis besar, melainkan becak. Setidaknya itulah yang aku lihat di kotaku ini, entah di kota lain. Dengan sangat entengnya becak bisa melalui jalan apapun, tanpa merasa ketanggungan bersalah karena mungkin ada peraturan dan rambu-rambu lalu lintas yang dilanggarnya. Di persimpangan lampu merah, becak akan tanpa beban tetap melaju seolah tidak ada peraturan apa-apa. Ataupun di daerah jalan satu arah, dari arah berlawanan juga masih saja ditemui becak yang melawan arus lalu lintas. Musuh besar bagi pengemudi kendaraan dan pengguna jalan lainnya yang udah mengikuti dan mentaati peraturan lalu lintas.

Nantinya kalau kemudian salah seorang pengemudi becak yang terkena masalah, entah itu dengan polisi atau bersinggungan dengan pengguna jalan yang lain, kemudian pengemudinya akan memanggil teman-teman sesama pengemudi becak untuk membantunya menyelesaikan masalah, tentunya bukan selalu dengan kekeluargaan. Sebuah taqlid buta, gak jauh beda dengan para pelajar yang suka tawuran atas dasar ‘membantu teman’ tanpa tahu akar permasalahannya.

Tak bisa dipungkiri, memang naik becak memang mengasyikkan. Angkutan umum favorit yang menyediakan limpahan angin segar (kalo pas gak ada polusi udara) dan juga air segar (kalo pas hujan). Becak yang berjalan perlahan-lahan memberikan pemandangan sekitar yang bisa dinikmati lebih rinci dan mendalam, terutama di daerah-daerah yang belum pernah dikunjungi. Dengan model becak yang dikayuh, atau yang sekarang ini lagi musim menggunakan mesin, sama-sama menawarkan sensasi tersendiri dalam menggunakan angkutan umum, terutama bila membawa barang-barang berat. Seringnya becak juga bisa dijadikan sarana angkutan buat mengangkut barang-barang berat seperti barang-barang mebeler.

Maaf bagi teman-teman yang kebetulan berprofesi sebagai pengemudi becak, atau teman-teman yang kebetulan ada kerabat atau sanak saudaranya yang berprofesi sebagai pengemudi becak, bukan bermaksud untuk menggeneralisasi semua pengemudi becak selalu ugal-ugalan. Tapi yang sering terlihat memang seperti itu, sehingga yang terlihat tidak tertib itu bisa menutupi pengemudi becak lain yang sudah tertib mentaati peraturan. Seharusnya mari semua mentaati lalu lintas sehingga memberikan rasa aman bagi pengguna jalan yang lain, buktikan bahwa pengemudi becak juga bisa menjadi pengguna jalan yang cerdas, bukan menjadi ancaman keselamatan kendaraan yang lain, juga bukan menjadi musuh polisi dalam menegakkan kedisiplinan lalu lintas.

Related Posts:

  • Bahasa dan Pendidikan Indonesia“Kenapa ya, biaya kuliah kita kok bisa begitu mahal?” “Karena pas kita mendaftar, poster yang dipajang pakai kata registration, maka bayarnya Rp. 35 … Read More
  • Cahaya di Ruang Sempit Saat Roberto Baggio tersingkir dari squad Marcello Lippi di Internazionale Milan, dia lebih memilih bermain untuk klub papan bawah Italia, Brescia.… Read More
  • (sekali lagi tentang) Iklan Suatu ketika, aku pernah membaca surat pembaca di sebuah media. Dalam surat ini, seorang pembaca mengeluhkan tentang iklan yang ada di televisi. Be… Read More
  • Di Posisi Ketiga Dalam turnamen yang menggunakan sistem peringkat ke-3, atau istilahnya perebutan tempat ketiga, akan tampak bahwa juara ketiga akan nampak lebih ba… Read More
  • Mengapa Komentar Begitu Penting? Setiap orang pasti berbeda-beda pengertian dalam membaca dan menerima sebuah catatan atau postingan. Oleh karena itulah sebuah (atau beberapa buah)… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya