Rabu, 14 September 2011

Titik Muslihat

Aku sering bertanya-tanya, apa sih yang membuat menarik dari suatu novel karangan para novelis ternama, cerita apa yang membuat seseorang betah berlama-lama membaca novel tebal dan berat seperti itu. Deception Point, membuatku tidak bisa berhenti untuk mengikutinya. Novel yang sebenarnya sederhana karena hanya menceritakan sekitar 2 - 3 hari petualangan sang tokohnya, tapi jadi luar biasa karena mengungkapkan beberapa fakta, sejarah dan rahasia nyata. Bisa dibaca gimana rahasia intelijen negara Amerika Serikat begitu jelas digambarkan (bahkan sandi rahasia presiden AS pun diungkapkan), kegiatan militer AS juga dibeberkan di sini. Selain itu berbagai pengetahuan juga terdapat di dalamnya. Sumber pengarang yang akurat dan terpercaya, serta nyata menjadikan novel ini sangat berbobot, selain ceritanya yang tidak bisa diperkirakan.

Seperti novel-novel Dan Brown sebelumnya yang sempat aku baca, The Da Vinci Code, Angel and Demon, Digital Fortress (dan terakhir The Lost Symbol), Deception Point ini beralur hampir sama dengan ketiganya. Bagaimana seorang tokoh melewati sekitar 2 - 3 harinya secara berurutan dalam suatu bahaya dengan suatu masalah yang mengandalkan pengetahuan dan keterampilannya, serta akhir yang tanpa diduga saat menampilkan kenyataan siapa musuh mereka sebenarnya. Pastinya, didukung juga dengan fakta yang benar-benar nyata, yang digambarkan secara akurat oleh sang pengarang. Kalo menengok ke belakang, fakta tentang kelompok rahasia (di The Da Vinci Code dan Angel and Demon) juga digambarkan secara jelas. Sedangkan di 2 novel lain yang aku baca (Digital Fortress dan Deception Point) mengandalkan gambaran teknologi canggih dan fasilitas militer dan intelijen AS, bahkan kegiatan kepresidenan.

Sebenarnya yang jadi pertanyaan adalah apakah dengan beredarnya novel ini ke masyarakat luas, rahasia-rahasia itu tetap dipertahankan atau akan diganti dengan yang baru, sebab seperti kata mantan presiden AS, Bill Clinton, kalau hal ini benar-benar terungkap, maka akan mengubah pandangan dunia tentang segala hal yang ada dalam alam semesta ini.

Yang jelas, sulit sekali berhenti membacanya, karena tiap berganti bab, kejutan baru selalu muncul, sehingga bagiku yang tidak punya banyak waktu luang untuk membaca, menghabiskan lebih dari 600 halaman dalam 2 hari adalah waktu yang cukup singkat dalam membaca sebuah novel berat dan tebal.

Posting Aslinya ada di Blog Sendiri

Related Posts:

  • Rumah Sakit Margasatwa Yang namanya rumah sakit, tetap saja hampir sama dengan rumah sehat, begitulah juga di rumah sakit tempatku bekerja. Masih saja ada banyak binatang… Read More
  • SIM (Surat Ijin Menyopir) Berkendara dengan kendaraan bermotor tanpa memegang SIM seolah merasa seperti maling saja, yang masuk ke rumah orang tanpa ijin. Sesuai namanya, SI… Read More
  • Penghuni Tetap dalam Tasku Pergi ke mana-mana tanpa membawa tas, bagaikan garam tanpa sayur, kurang lengkap gitu rasanya. Meskipun terkadang tidak terpakai, tapi buat jaga-ja… Read More
  • Salah Dikira Di suatu siang, abis muter-muter keliling Kediri, istirahat sejenak sambil sholat Dhuhur di salah satu masjid yang sering aku kunjungi. Pas selesai… Read More
  • Gedung Kesenian, Gedung Kenangan Salah satu bangunan yang cukup terkenal dan populer di SMK Negeri 1 Kediri adalah sebuah gedung kecil yang berada di sebelah timur bengkel Mesin Pr… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya