Selasa, 13 September 2011

Merenung dari Bayi

Pernah dapat ruangan yang bersebelahan dengan ruang boks bayi di kantor merupakan hiburan tersendiri bagiku. Kadang aku berjalan melihat dari luar kaca ruangan itu, atau terkadang juga masuk dan melihat bayi-bayi itu lebih dekat.

Sudah tiga kali aku mengadzani telinga bayi-bayi mungil itu (aku suka menyebut mereka wong cilik), karena tidak ada ayah atau kerabat laki-lakinya. Pernah juga saat ada yang menangis dan tidak ada bidan yang jaga, aku masuk dan memberi minum susu dari botol yang ada di boksnya.

Salah satu hal yang bisa aku renungkan dari wong cilik itu adalah saat melihat mereka pertama kali keluar dari ruang bersalin atau ruang operasi, aku selalu berpikir bahwa hanya beberapa menit yang lalu wong cilik itu masih meringkuk di dalam perut ibunya, tidak bisa apa-apa dan hanya tergantung pada seutas tali plasenta untuk bertahan hidup. Mereka mendapatkan kesempatan besar untuk hidup saat ini setelah melalui perjuangan berat ibunya.

Itulah awal kehidupan fana mereka, perjuangan hidup di perut ibu baru saja mereka tinggalkan, sedangkan perjuangan hidup di dunia baru saja dimulai bagi mereka. Mereka bagaikan kertas yang sangat putih, orangtuanyalah yang akan mewarnai mereka ke depannya.

Dari tidak ada menjadi ada, kelak juga dari ada menjadi tidak ada.

Kiriman Aslinya dari Blog Sendiri

Related Posts:

  • Keranjang Sampah yang Membandel Ini pengalaman yang baru aku alamin. Begini ceritanya, di laptopku ada beberapa file yang udah masuk Recycle Bin dan gak bisa dihapus (Empty Recycl… Read More
  • Gara-Gara Jalan Pintas Suatu ketika, dalam sebuah seminar bersama dokter spesialis kandungan, seperti biasa beberapa peserta meminta materi yang disajikan oleh pemateriny… Read More
  • Bis Gara-gara liat ibu-ibu yang lagi nyegat bis, aku jadi mengingat-ingat kapan terakhir kali aku naik bis. Rasanya udah lama banget gak naik bis, tera… Read More
  • Telepon Rumah Rumahku termasuk generasi awal yang memasang telepon rumah di daerahku. Di awal dekade ’90-an, saat telepon rumah masih jarang, apalagi telepon umu… Read More
  • SIM (Surat Ijin Menyopir) Berkendara dengan kendaraan bermotor tanpa memegang SIM seolah merasa seperti maling saja, yang masuk ke rumah orang tanpa ijin. Sesuai namanya, SI… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya