Selasa, 25 November 2014

Gaya Penulisan

Pernah suatu ketika seorang teman bikin komen di sebuah tulisanku, kira-kira gini, ‘Wah, gaya tulisanmu berubah ya…’. Emang sih, waktu itu gaya tulisanku lagi berubah, lebih terasa nyantai kaya ngobrol sehari-hari gitu. Sebelumnya gaya bahasa di tulisanku kesannya serius banget, saking seriusnya mungkin orang-orang yang mau baca tulisanku itu sampai pake setelan resmi berdasi dan berjas gitu. Sebenarnya waktu itu aku pengen mengembangkan tema ke arah bahasan yang lebih santai dan nggak menegangkan gitu. Selain itu dengan gaya santai gitu ide yang didapat bisa lebih gampang dialirkan ke tulisannya.

Tapi emang tiap penulis itu beda-beda banget masing-masing gaya penulisannya. Ada yang gaya serius, gaya santai, gaya humor, gaya tutor, gaya bebas, gaya punggung, gaya kupu-kupu, dan lain sebagainya. Itu juga bergantung pada masing-masing bagaimana ide bisa dialirkan, termasuk bagaimana cara menyajikan inti dari tulisannya agar lebih mudah dibaca dan dipahami. Dan lagi selain itu juga bagaimana agar para penulisnya bisa menanamkan pola pikirnya kepada pembacanya tanpa terasa.

Mungkin yang pernah baca novel-novel dan beberapa kisah, bisa dilihat bahwa dengan bahasa deskriptif kita seolah diajak oleh penulisnya untuk membayangkan bahwa apa yang ditulisnya dalam kisah itu benar-benar kita alami dan berada di depan kita begitu nyata. Kita mungkin ada yang belum pernah mengunjungi desanya Ikal dan Laskar Pelangi, tapi dengan membaca buku-bukunya Andrea Hirata kita seolah punya gambaran gimana kehidupan di sana. Atau kita bisa mengalami ketegangan yang sama dengan Robert Langdon saat kita membaca buku-buku Dan Brown. Dan sebagainya dan sebagainya.

Atau saat kita membaca buku-buku humor, kita menemui beberapa fakta yang sebenernya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tapi penulisnya berhasil membuat kejadian yang sebetulnya remeh-temeh menjadi penuh tawa. Atau saat membaca artikel-artikel ilmiah kita bisa bereaksi ‘Oh, benar juga ya…’. Atau jenis-jenis bacaan yang lain, yang sebenarnya kita bisa menulis tanpa terpaku pada sebuah pola gaya penulisan tertentu. Justru dengan bereksplorasi dan bereksperimen dengan gaya penulisan yang lain kita mungkin akan menemukan keasyikan tersendiri, yang dengan semakin mencobanya kita bisa juga dengan mudah mengalirkan ide semudah saat kita memakai gaya kita sebelumnya.

Related Posts:

  • Nonton 'Laskar Pelangi' Kalo teringat film Laskar Pelangi, pasti teringat insiden memilukan tentang rencana nonton bareng yang gagal. Rencananya kantor akan mengadakan non… Read More
  • Deep Freeze Bagi yang sering ngenet di warnet berbasis Windows, mungkin seringkali melihat logo bulat dengan gambar kepala beruang kutub di system tray, di bag… Read More
  • Papercraft Aku menggemari papercraft, seni kerajinan membentuk benda-benda dari kertas. Rasanya begitu menyenangkan membuat lembaran-lembaran kertas diubah me… Read More
  • Sekarang dan Tahun Lalu Dalam suatu perbincangan, Agan (bukan nama sebenarnya) membahas tentang turunnya harga laptop saat ini. Bila dibandingkan dengan laptopnya yang dib… Read More
  • Jurit Malam Ingat kemah, pasti ingat jurit malam. Jurit malam adalah perjalanan penjelajahan alam yang dilakukan di malam hari. Perjalanan bisa dilakukan di se… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya