Sabtu, 15 Oktober 2011

(sekali lagi tentang) Iklan

Suatu ketika, aku pernah membaca surat pembaca di sebuah media. Dalam surat ini, seorang pembaca mengeluhkan tentang iklan yang ada di televisi. Beliau meminta iklan-iklan di televisi dihentikan dan tidak ditayangkan, karena tidak mendidik, memicu perilaku hidup konsumtif, mudah diingat anak-anak, dan mengganggu tayangan televisi. Kemudian aku berpikir memang kebanyakan iklan tidak mendidik (tidak semua), memicu perilaku hidup konsumtif, mudah diingat anak-anak (hal-hal yang baik dan buruknya), tetapi kalo mengganggu tayangan televisi, ini adalah faktor subyektif.

Bagi orang-orang yang menikmati acara, tayangan iklan memang mengganggu banget. Lagi asyik-asyiknya nonton acara, eh malah iklan yang nongol. Tapi bagi orang-orang yang lagi ada keperluan (lagi kebelet, pengen ngambil sesuatu, mau mengistirahatkan mata sebentar), iklan malah ditunggu-tunggu kedatangannya, karena dengan jeda iklan berarti ada kesempatan bagi mereka untuk melaksanakan hajat mereka. Apalagi yang hobi mencet remote (bukan mencet jerawat), begitu iklan muncul dengan segera mereka pencet-pencet dah itu tombol remotenya.

Selain itu, menurutku acara-acara televisi saat ini tidak lagi didukung dengan iuran televisi dan program SDSB, seperti 20 tahunan yang lalu. Sehingga salah satu pendapatan terbesar sebuah stasiun televisi tentu saja dari iklan itu. Apalagi pas ada momen-momen besar yang cukup menjual dan komersial, kayak event kejuaraan olahraga seperti saat ini, tentu para pemasang iklan berlomba-lomba memasangkan iklan produk mereka, yang kemudian dana dari pemasang tersebut oleh stasiun televisi dikelola untuk biaya operasional mereka dalam menayangkan event tersebut.

Kasarnya, iklan itulah yang mendanai dan membayari acara-acara di stasiun televisi, bukan penontonnya. Jadi kalo penontonnya minta iklan dihapus dari televisi, berarti sama saja dengan stasiun televisi itu gak usah nayangin acaranya. Meskipun demikian, tetap saja para pemasang iklan juga harus mematuhi etika-etika pemasaran produk, sehingga iklan yang mereka tayangkan bermutu dan tidak menyalahi norma-norma persaingan yang sedang berlaku.

Related Posts:

  • Mati Listrik Selalu ada hikmah di semua kejadian, termasuk saat listrik sedang padam. Hikmahnya adalah kita jadi sadar kalo kita ternyata punya sesuatu yang ber… Read More
  • Rainbow Sometimes the rain gives extra bonus to man, that is an extraordinary beautiful view. That is a rainbow. Rainbow will clearly show if the sky clear… Read More
  • Berhenti Sejenak Seringkali aku menjumpai orang-orang yang menerobos perhentian lampu merah, padahal saat itu lampu yang sedang menyala adalah lampu merah, yang art… Read More
  • Kotaku Kini Kotaku kini berdenyut 24 jam. Tancapan para pemain pasar kapitalisme seolah memupuk tumbuhnya konsumerisme di kotaku yang kecil ini. Kota kecilku, … Read More
  • Perang Pariwara Tanpa banyak berpikir pun, kita bisa mengamati bahwa sedang ada perang pariwara entah itu di media audio, media visual, ataupun media audio visual.… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya