Senin, 17 Oktober 2011

Cahaya di Ruang Sempit

Saat Roberto Baggio tersingkir dari squad Marcello Lippi di Internazionale Milan, dia lebih memilih bermain untuk klub papan bawah Italia, Brescia. Padahal saat itu Derby County, klub dari Liga Primer Inggris yang sedang naik daun, ngebet menariknya untuk bermain di Liga Inggris. Saat itu pula Derby sudah memiliki tenaga duo Italiano, Stefano Eranio yang pernah bermain di AC Milan, dan Francesco Baiano.

Mengapa Baggio lebih memilih Brescia daripada klub medioker Derby County? Dia menjawab bahwa dia masih ingin bermain untuk tim nasional Italia. Tentunya lebih mudah memantau pemain yang bermain di liga lokal ketimbang para pemain yang bermain di luar negeri. Dan kemudian Baggio masih memelihara harapan untuk bermain bersama timnas Italia.

Setelah bermain kurang optimal di AC Milan, Roberto Baggio menjalani musim gemilangnya bersama Bologna. Sebagai kapten dan motor tim, Baggio menyumbangkan banyak kontribusi untuk membawa Bologna merangkak naik ke papan atas klasemen. Karena penampilannya itulah kemudian Baggio direkrut oleh Inter Milan. Sayangnya, saat kemudian Inter diarsiteki oleh Marcello Lippi (pelatih yang juga menyingkirkannya dari squad Juventus untuk mengorbitkan Alessandro Del Piero), Baggio kurang dipercaya untuk tampil bersama tim inti Inter. Saat datang waktu untuk hengkang, itulah saat Baggio memilih Brescia.

Padahal karir Baggio di dunia sepakbola hampir hancur justru di awal karirnya, saat mengalami cedera yang cukup parah. Namun kemudian Baggio terselamatkan oleh klub Fiorentina (yang juga kurang populer saat itu).

Ternyata menjadi cahaya di ruang sempit lebih bermakna daripada menjadi bintang di langit luas. Sempitnya ruang Bologna membuat kebintangan Baggio terasa benderang. Namun kebintangannya di langit Milan dan Inter tidak bisa memberikan cahaya yang cukup terang untuk bisa dinikmati banyak orang. Kemudian kecilnya ruang Brescia membuat cahayanya lebih bersinar. Bahkan di Brescia Baggio kembali bertindak sebagai kapten seperti di Bologna, membuat gol ke-200-nya di Liga Italia, dan mengakhiri karirnya di sana.

Related Posts:

  • Menyampah Banjir adalah sebuah efek berantai, dampak akibat dari berbagai sebab. Salah satunya adalah hilangnya jalur pembuangan air karena tertutup sampah. … Read More
  • Generalisasi; Karena Nila Setitik... Sering banget denger hal-hal seperti ini, ‘Orang dari daerah ini biasanya berkelakuan kasar’, atau ‘Orang dengan zodiak ini seringnya bernasib sial… Read More
  • Kembali ke Suatu Masa Pernah gak suatu ketika punya keinginan kuat buat kembali ke masa lalu, ke sebuah momen, kemudian mengulang lagi kehidupan mulai dari titik terseb… Read More
  • No Pic = Hoax Dalam beberapa posting blogku, ditemui beberapa komentar berupa ‘no pic = hoax’. Suatu hal yang wajar bagiku, mengingat apa yang ditulis dalam blog… Read More
  • Dendam Berantai Setelah berhasil membunuh Tunggul Ametung dan menjadi raja di Tumapel, Ken Arok tewas dibunuh Anusapati, yang merupakan anak dari Tunggul Ametung. … Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya