Minggu, 29 Desember 2013

Transformasi Tulisan Tanganku

Kelas 3 adalah tahun terkelamku selama masa sekolah di SD. Banyak faktor yang mengiringi hal tersebut, mulai dari pergantian sistem pembelajaran dari tingkat dasar kelas 1 dan 2 ke tingkat menengah di kelas 3 dan 4, peralihan media menulis dari buku halus ke buku biasa, sampai kepada mulai dipakainya pulpen sebagai pengganti pensil untuk menulis. Beberapa hal tersebut juga ditambah kesiapan mentalku yang saat itu berumur 7 tahun.

Salah satu transformasi yang paling mencolok adalah bentuk tulisanku yang jadi nggak karuan lagi bentuknya. Terbiasa menulis latin di buku halus dengan menggunakan pensil yang relatif sangat mudah dihapus, kemudian memakai pulpen untuk menulis di buku yang garis-garisnya lebih lebar, membuat tulisan latinku tak lagi teratur. Bahkan seakan-akan kerapian tulisan itu nggak pernah nampak di buku apapun.

Di kelas 4 aku mulai mencoba kembali merapikan tulisanku (tanpa bantuan behel). Dan tanpa sengaja, aku menemukan bentuk model tulisan yang menurutku cukup cocok sebagai tulisan tangan khasku. Tapi bentuknya jadi sangat aneh dan berbeda dengan tulisan sebelumnya. Masih dengan dasar tulisan latin tegak bersambung, tapi tidak semua tulisan menyambung. Ada beberapa yang entah kenapa tidak aku sambungkan dengan huruf sebelumnya ataupun berikutnya. Dan yang beda lagi adalah ukuran tulisannya, jadi lebih kecil-kecil.

Beberapa tahun terakhir di SD, kembali ada perubahan di tulisanku. Kembali diulangnya pelajaran menggunakan buku halus di kelas 6 membuat tulisan latinku lebih ‘kental’ dengan sambung-menyambung dan lengkung-melengkung. Menulis seolah menjadi seperti mengukir atau membuat gambar lengkungan, terutama di setiap sambungan antar huruf. Model tulisan seperti ini yang bertahan sampai aku menyelesaikan pendidikan di SD.

Masuk ke SMP kembali dihadapkan dengan transformasi tulisan. Karena di SMP tidak diwajibkan menggunakan huruf tegak bersambung, aku mengubah model tulisan menjadi huruf tegak tanpa sambungan. Agak sulit sih menyesuaikan, mengingat udah selama 6 tahun menggunakan model huruf latin bersambung. Lama kelamaan setelah terbiasa bentuk tulisanku semakin bagus dan luwes, beda dengan kekakuan di awal penggunaannya. Tapi kalo diperhatikan, masih ada yang sama dengan tulisanku di SD, yaitu ukurannya kecil-kecil. Bahkan di akhir sekolah di SMP sempat aku memakai satu baris buku menjadi dua baris tulisan, terutama untuk buku-buku yang berukuran besar, yang barisnya lebih lebar daripada buku biasa.

Masalah ukuran huruf ternyata sedikit ‘bermasalah’ di kelas 1 SMK. Seorang guru Bahasa Inggris di kelas 1 ini mengkritik kekecilan tulisan tanganku sejak pelajaran pertama. Jadilah, setiap kali pelajaran beliau, aku ‘dipaksa’ harus membesarkan ukuran hurufku. Tapi tentu saja, hanya di pelajaran beliau aku memakai tulisan yang agak besar, di pelajaran yang lain kembali lagi ke selera asal. Ciri khas tulisan sejak kelas 3 SMP, yaitu huruf yang menggantung di baris buku, juga masih aku pakai di SMK.

Dan kemungkinan sejak masa di SMK ini, sampai sekarang model bentuk tulisan tanganku tidak berubah. Kalaupun sekarang ada yang berubah tidak kelihatan jauh bedanya dengan tulisanku semasa SMK. Bentuk tulisan yang kecil, terlihat tegak dan terkesan tergores di akhir huruf, serta beberapa lengkungan kecil dan juga kurang rapi kalau menulis secara tergesa-gesa.

Related Posts:

  • Senior MOS Pengen ngebahas topik yang berhubungan dengan siswa baru, sekolah, dan masa perkenalan. Tau apa itu? Yak bener banget, kita bahas batu akik.Masa Ori… Read More
  • Permen Karet Salah satu mitos terbesar buat anak generasi tahun ’90-an adalah permen karet merk Yosan. Yang pernah ngalamin pasti tau ya, pas jaman-jaman populer… Read More
  • Upgrade Alhamdulillah, udah lama banget nggak nulis blog. Saking lamanya, saya bahkan sampai malu punya blog nggak keurus. Gara-garanya ide saya mandeg, t… Read More
  • Piknik Kebun binatang adalah salah satu tempat piknik favorit saya. Seingat saya tempat piknik pertama saya ya ke kebun binatang, tepatnya Kebun Binatang S… Read More
  • Pergi ke Surabaya Sebagai salah satu daerah yang populer di Indonesia, selain Konoha, Surabaya adalah kota yang unik. Dari namanya aja udah keliatan unik, Surabaya. P… Read More

2 komentar:

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya