Senin, 23 Desember 2013

Idealisme Jalanan

Kalo saja semua pengguna jalan mempunyai idealisme untuk mematuhi semua peraturan dan tanda-tanda lalu lintas, mungkin berada di jalanan adalah tempat yang cukup menyenangkan. Tapi seringnya tidak demikian, masih banyak mendapati bahwa pengguna jalan seenaknya saja menggunakan jalan tanpa memperhatikan peraturan ataupun rambu lalu lintas. Pengguna-pengguna yang seperti ini bisa jadi pembuat celaka terselubung, karena bisa jadi karena ulah mereka akan membahayakan pengguna jalan yang lain.

Idealisme yang dimaksud tentu saja idealisme untuk mematuhi apapun peraturan, apapun tanda, dan apapun kondisinya. Nggak peduli kita sedang buru-buru atau santai, nggak peduli kita sedang mendapat kesempatan atau mendapat kesempitan, kalo udah dengan niat dan kemauan untuk selalu taat berlalu lintas maka kita akan segan untuk melanggarnya. Karena sulitnya mendapatkan idealisme seperti ini, kita telah mendapati jalanan adalah salah satu tempat yang paling berbahaya di dunia ini.

Dan sepertinya rambu-rambu akan terus tetap diremehkan, tulisan-tulisan akan terus tetap tidak dibaca, dan warna-warna lampu akan terus tetap tidak terlihat, tanpa ada kesadaran. Nggak usah nunggu kesadaran semua orang, cukup dimulai dari diri sendiri aja, kalopun nggak ada yang kemudian ngikutin ya nggak apa-apa, yang penting kita udah terhindar dari melakukan hal-hal yang selain membahayakan diri sendiri juga membahayakan bagi orang lain. Dan tentu pasti kita harus ingat tentang prinsip bahwa semua yang diciptakan dan dikaruniakan Allah kepada kita harus digunakan dengan sebaik-baiknya dan akan diminta pertanggungjawabannya kelak.

Memang, meskipun nggak semua orang suka dengan mematuhi peraturan dan memiliki idealisme di jalanan, namun bukan berarti bisa seenaknya saja berkendara di jalanan. Jalan adalah fasilitas umum, yang karena itulah menghargai orang lain yang juga sama-sama sedang menggunakan jalan adalah sesuatu yang perlu dijaga. Karena sering kalo di jalan hampir semua orang berprinsip sama bahwa selain diri sendiri, orang lain selalu salah. Apalagi orang yang idealis juga sering dianggap sebagai orang yang lugu, culun, norak, kampungan, dan anggapan-anggapan negatif yang lain. Padahal sebenarnya orang yang idealis itu adalah orang yang mempunyai karakter dan prinsip hidup yang harus dipegang.

Tanpa idealisme di jalan maka seseorang akan terus melakukan kompromi dengan peraturan dan keadaan yang ada, entah karena alasan terburu-buru atau nggak akan ada yang menegur saat melanggar peraturan. Dan yang demikian ini akan terus dan terus berlanjut sampai ke generasi berikutnya tanpa disadari. Dan kalo kita sendiri nggak berusaha memutusnya, maka generasi kita sendiri, yang berada di bawah kita sendiri, para keturunan anak cucu kita, akan terus berada dalam lingkaran ketidakpatuhan. Bukan murni sepenuhnya karena salah mereka, tapi bisa jadi karena kita sendiri enggan merubah diri sendiri.

Related Posts:

  • SMS Bom Karena banyaknya operator seluler yang mengobral bonus Short Message Service (SMS), muncullah kebiasaan dari para penggunanya yaitu SMS sebanyak-ba… Read More
  • Salah Kaprah Kehidupan Berkomputer (bagian 2) Bagian pertamanya  Monitor = komputer  Sering banget denger teman-teman yang menyebut monitor sebagai komputer. Sebenernya nggak sala… Read More
  • Menjenguk (vs Ketenangan) Orang Sakit Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya pada hari kiamat Allah Subhanahu wa … Read More
  • Panas Hujan Buat kita yang selalu mengeluh saat hujanBersenang-senanglah kita sekarangKarena hari sedang panasTapi berhentilah meratapi dan menyalahkan hujanK… Read More
  • Memutus Ketidakdisiplinan Mungkin kita sering banget berpikir dan seringkali bilang kalo orang Indonesia itu sulit diatur, tidak tertib, seenaknya sendiri, kurang disiplin, … Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya