Sabtu, 07 Januari 2012

Sampai Detik Terakhir

Menit 91 dan 93. Dalam sepakbola, menit-menit ini di luar waktu normal, atau biasa disebut sebagai injury time. Tapi banyak orang berpendapat bahwa dari injury time inilah hasil pertandingan bisa ditentukan, yang terkadang hasilnya di luar dugaan setelah waktu normal. Bayern Munich di tahun 1999 telah merasakan hal ini. Unggul dalam permainan selama 90 menit waktu normal melawan Manchester United, tak disangka di menit 91 mereka kebobolan. Dan saat pendukung kedua kubu sudah menganggap satu gol sudah cukup (pendukung Bayern Munich menganggap satu gol masih cukup untuk bisa main di perpanjangan waktu, demikian pula pendukung Manchester United menganggap satu gol sudah cukup menghindarkan mereka sementara dari kekalahan), dua menit kemudian Manchester United kembali membuat satu gol untuk kemudian memastikan kemenangan mereka.

Bagi Bayern Munich, bukan berarti mereka puas dengan kemenangan satu gol di waktu normal, sehingga mereka main aman. Mereka juga masih berjuang keras di waktu tersisa. Sebaliknya pula bagi Manchester United, bukan berarti mereka menyerah dengan kekalahan satu gol di waktu normal, mereka juga masih berjuang keras di waktu tersisa, selama pertandingan belum berakhir. Dan kemudian meskipun sama-sama berjuang, akhirnya kita tahu pihak mana yang perjuangannya lebih keras.

Bagi beberapa orang, mendapatkan sebuah kesulitan atau masalah bisa jadi berarti hidup mereka berantakan, bahkan mungkin berpikir bahwa bagi mereka hidup sudah berakhir. Padahal tidak demikian, pemikiran-pemikiran itu hanya akan muncul pada mereka yang berpikiran dangkal dan hidup jangka pendek, yang begitu terhempas mereka akan hidup dengan mengalir begitu saja. Padahal ada bahaya bagi mereka yang hidup bagaikan air mengalir, karena pada saat mereka terseret arus, mereka akan sulit untuk berhenti dan bergerak balik melawan arus. Kalau arus mengalirkan mereka ke tempat yang bagus mungkin akan bisa memperbaiki kemungkinan hidup, tapi kalau alirannya ke tempat yang salah, bisa-bisa sia-sialah perjalanan mereka.

Karena hidup bukan hanya untuk mati, tapi hidup juga untuk kehidupan sesudah mati. Masih banyak yang perlu dipikir dan dicari daripada terus tenggelam dalam kegagalan, karena itu pemikiran jangka panjang diperlukan untuk menjaga agar hidup tetap selalu bermanfaat bukan hanya untuk diri kita sendiri, masa depan kita, orang lain, ataupun lingkungan, tapi juga untuk kehidupan sesudah mati kita yang juga sangat lebih penting daripada segalanya. Tapi terkadang kita terlupa, karena gemerlapnya dunia semu dan sementara lebih menyilaukan mata, demikian juga dengan masalah yang mungkin kita hadapi bisa menutup prospek cerah masa depan kita.

Semangat MU 1999 tak hanya jadi semboyan semangat, tapi juga harus bisa diaplikasikan. Dan hasil akhirnya tidak tergantung pada belas kasihan orang lain dan pengaruh dari hal lain, tapi lebih bergantung pada usaha dan mental diri kita sendiri.

Related Posts:

  • PetaGara-gara sekarang ada aplikasi peta daring seperti Google Maps, tiap kali mau pergi ke mana-mana, saya sering banget ngecek Maps dulu. Langsung mikir… Read More
  • Pindah RumahPernah nggak sih merasa rumah kosong itu kayak manggil-manggil buat dihuni? Ya, itu yang saya dan istri rasakan. Jadi ceritanya, mertua saya punya rum… Read More
  • Beli Pas Udah Gede Saya berasal dari keluarga sederhana, di mana kebutuhan sehari-hari harus diprioritaskan. Artinya, nggak semua barang yang saya kepengen punya w… Read More
  • Saving Private Ryan (Bukan Resensi Film)Jadi, malam itu saya lagi suntuk banget, ngerjain tugas sambil sesekali ngelirik jam yang nggak terasa berdetik. Rasanya waktu kayak berhenti. Buat ny… Read More
  • Surat Izin MenyupirUdah lama banget sejak terakhir saya posting tulisan saya di blog saya ini. Penyebab saya lama nggak posting tulisan itu karena jarang dapat ide, seka… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya