Minggu, 25 Januari 2015

Aturan

Suatu saat, pasti kita pernah ngalamin yang namanya ketaatan dan kepatuhan kita diuji. Di jalan misalnya, pas berhenti di lampu lalu lintas, ada yang nyelonong pas lampu merah, kita tergoda buat ikutan. Ada orang naik motor, nggak pake helm, kita tergoda buat niruin. Ada orang pake helm, tapi nggak bawa motor, kita tergoda buat nyela.

Dan gini, hal-hal seperti ini sebenernya tergantung dari apa yang menjadi idealisme kita. Kalo kita punya idealisme mematuhi peraturan, kita nggak bakal terpengaruh dengan godaan apapun semacam itu. Tapi kalo kita nggak punya idealisme, atau sekedar seenak sendiri, ya kita pasti ngikut.

Pernah nggak ketemu dengan orang yang melanggar rambu-rambu di depan rambu-rambu itu sendiri? Misalnya, ada orang ngerokok di bawah papan “Dilarang merokok” gitu. Itu rasanya udah kaya ngejambret di depan polisi, polisi beneran, bukan polisi tidur. Itu bukan karena orangnya buta huruf, atau nggak punya mata hati, tapi dia nggak punya idealisme! Dia nggak tahan godaan, buat melanggar peraturan itu. Emang ada alasan gitu?

Semuanya balik ke hal yang itu tadi, jiwa dan mental kepatuhan kita sendiri. Yang perlu diingat adalah bahwa kita, sebagai makhluk berakal, tidak sepantasnya melanggar peraturan. Peraturan itu dibuat bukan untuk dilanggar, ingat itu!

Peraturan itu bersifat memaksa, jadi siapapun di bawahnya harus “terpaksa” melakukannya. Bukannya malah “terpaksa” melanggarnya! Ini malah jadi semacam terpaksa yang dipaksakan.

Ya kalo nggak mau dipaksa gitu, hidup aja di tempat yang nggak ada aturannya. Di hutan misalnya. Di hutan itu nggak ada aturannya lo! Emang kita pernah nemuin raja hutan nerbitin undang-undang?

Dan satu lagi, yang terakhir, kita sebagai manusia hidup pasti pake aturan. Kita diatur untuk bernapas, makan, atau boker. Itu sifat alamiah makhluk hidup. Kalo nggak mau nurut aturan hidup, ya nggak usah bernapas, makan, atau boker. Aturan itu nggak hanya mengatur kita, tapi juga orang lain. Kalo kita melanggar aturan, itu bisa dianggap sama aja dengan tidak menghargai orang lain.

Related Posts:

  • Kecampuran [Bagian 1] Kalo kita berada dalam sebuah budaya yang bukan budaya asli kita, lambat laun kita akan ikut terlarut dalam budaya itu. Entah itu karena kita terl… Read More
  • Compact Disc Harga kepingan DVD kosong sekarang ini udah cukup murah, sekitar lima ribuan udah dapat. Apalagi kalo CD kosongan, bisa lebih murah lagi. Kapasita… Read More
  • Penggemar Tim Sepakbola Seseorang belum bisa dikatakan penggemar sebuah tim sepakbola jika dia tidak mendukung saat timnya mengalami kekalahan. Bisa aja kan pas tim yang d… Read More
  • Permakluman “Saya orang Indonesia salah wajarkan?”Ini adalah retweet dari seseorang yang aku nggak kenal, meskipun wajahnya cantik (dan meskipun nggak ada hubun… Read More
  • Kecampuran [Bagian 2] Musik kita adalah musik yang sering ‘kedatangan’ dengan musik-musik dari luar. Nggak hanya musik berbahasa Inggris dari daerah barat sana, tapi ju… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar, mumpung gratis lo...!!!

Daftar Blog Saya